Muntok (Antaranews Babel) - Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyiapkan kegiatan menari campak massal untuk memeriahkan Hari Tari sedunia 2018.

"Hari Tari sedunia diperingati setiap April, kami berharap banyak warga yang terlibat dalam kegiatan itu agar upaya membumikan tari campak tradisional khas daerah itu semakin mudah," kata Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bangka Barat, Bambang Haryo Suseno di Muntok, Minggu.

Peringatan Hari Tari sedunia yang rencananya digelar di halaman Museum Timah Indonesia Muntok melibatkan sekitar 100 pelajar yang akan menjadi penari utama.

"Para penari itu nantinya akan mengajak para penonton ikut menari bersama, kami harapkan seluruh warga yang hadir bisa menari bersama sehingga acara berlangsung lebih meriah," kata dia.

Tari campak dinilai cukup mengakar dalam keseharian warga di daerah itu, namun kondisi saat ini tarian dengan gerak khas rancak riang itu hanya diminati para pelaku seni tradisi yang usianya tua.

Dengan menggelar kegiatan menari massal kami berharap tari campak terus membumi dan semakin banyak yang mengenal dan memainkan tarian itu dalam berbagai kesempatan.

"Kegiatan yang digelar di pusat kota itu kami harapkan banyak yang menonton, terutama generasi muda dan anak-anak agar budaya lokal semakin dikenal dan mudah dilestarikan," kata Bambang Haryo.

Menurut dia, kegiatan menari massal itu merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk pelestarian tari campak di Bangka Barat.

Selain itu masih ada beberapa pola yang dilaksanakan teman-teman Dewan Kesenian yang tergabung dalam komite tari. Salah satunya pelatihan tari campak di sanggar maupun sekolah yang berada di daerah itu.

Sambutan dari masyarakat dan para pelaku seni di kampung-kampung cukup positif, bahkan ada beberapa tempat yang pesertanya meminta pelatihan diperpanjang agar semakin mahir menari campak.

"Kami akui masih ada beberapa kekurangan yang harus dibenahi di tahun berikutnya agar pelatihan bisa terus berjalan dan menjangkau hingga pelosok, terutama dalam durasi," kata dia.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018