Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih (BPSMB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan kebutuhan benih padi petani di provinsi itu mencapai 500 ton lebih yang dipasok dari berbagai daerah sentra produksi di Pulau Jawa dan Sumatera.

"Kami terus berupaya untuk meningkatkan produksi benih padi untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah," kata Kepala UPTD BPSMB Provinsi Kepulauan Babel Ujang Djohan di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan salah satu upaya meningkatkan produksi benih padi pada musim tanam tahun ini yaitu mengoptimalkan petani melalui Program Desa Mandiri Benih (DMB) dan produsen benih swadaya yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Selatan, Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung dan Kota Pangkalpinang.

"Alhamdulillah semua produsen berkomitmen untuk meningkatkan produksi benih untuk memenuhi kebutuhan benih padi petani mengembangkan usaha pertaniannya," katanya.

Ujang mengatakan peningkatan produksi benih ini sangat penting untuk mewujudkan daerah swasembada beras. Petani dengan mudah mendapatkan benih dengan harga yang terjangkau, sehingga mereka akan lebih termotivasi mengembangkan usaha pertaniannya.

"Selama ini benih-benih padi tersebut dibeli dari luar daerah dengan harga tinggi. Terkadang persediaan benih kurang untuk memenuhi kebutuhan petani, karena pasokan dari luar tersendat akibat cuaca buruk yang menghambat lalu lintas kapal laut," katanya.

Ia berharap dengan adanya optimalisasi 14 unit DMB ini dapat mengurangi ketergantungan pasokan benih dari luar daerah.

Selain itu, mengawal penandatanganan kesepakatan antara DMB, produsen benih dengan UPTD BPSMB pada Sabtu (16/3) dalam upaya meningkatkan produksi benih berbagai tanaman pangan khususnya padi.

"Ini peluang bisnis bagi produsen benih, karena permintaan benih petani yang tinggi," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018