Jakarta (Antaranews Babel)- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong lulusan perguruan tinggi agar tidak hanya bekerja di industri tetapi juga menjadi wirausahawan.

"Kami sangat menghargai dengan adanya Sekolah Tinggi (ST) Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia (SPI) ini. Pendirian ini sesuai dengan kebijakan kementerian, perguruan tinggi diharapkan jangan hanya mencetak lulusan namun kemudian menjadi pengangguran namun juga wirausahawan muda," ujar Nasir usai penyerahan surat keputusan STT SPI di Jakarta, Senin.

Menteri Nasir mengatakan bahwa ST Kewirausahaan SPI merupakan perguruan tinggi pertama khusus di bidang kewirausahaan di Indonesia.

"Dengan adanya SPI diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi perguruan tinggi lain di Tanah Air untuk turut berperan menghasilkan wirausaha di Tanah Air".

Menristekdikti berharap agar nantinya para mahasiswa di SPI  dapat memiliki dedikasi tinggi untuk mendalami ilmu kewirausahaan serta menguasai teknologi.

Sementara itu pendiri ST SPI, Julianto Eka Putra, mengatakan bahwa SPI merupakan perguruan tinggi berbasis praktik dengan persentase kurikulum 70 persen praktik dan 30 persen teori.

"Kami memiliki sarana belajar yang disebut dengan Kampoeng Succezz, yang mana juga digunakan sebagai laboratorium tempat menerapkan teori-teori yang di dapat di dalam kelas".

Julianto menambahkan SPI menerapkan muatan lokal kewirausahaan untuk memacu kemampuan hidup peserta didik sehingga nanti lulusannya siap kerja dan mampu bersaing di era global.

"Saat ini untuk sekolah kewirausahaan kami ingin lebih fokus ke praktik, di tempat kami ada resto, penginapan, tour and travel dll yang nanti bisa menjadi laboratorium mereka," kata Julianto.

Cikal bakal ST Kewirausahaan SPI sendiri adalah SMK SPI yang menampung anak yatim piatu dari seluruh Tanah Air. Sekolah tersebut terletak di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

Pewarta: Indriani

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018