Taipei (Antaranews Babel) - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Arlinda menyatakan Kementerian Perdagangan akan terus menggencarkan misi dagang di berbagai kawasan, termasuk di Taiwan.
"Kemendag terus menggencarkan misi dagang di berbagai kawasan untuk menggenjot ekspor dan mencapai target pertumbuhan ekspor sebesar 11 persen," kata Arlinda dalam pembukaan rangkaian pameran Indonesian Week 2018 di Taipei, Taiwan, Kamis.
Kemendag bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei menyelenggarakan Indonesian Week 2018 di Taiwan World Trade Center, dan memboyong 79 pelaku usaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam rangkaian pameran ini.
Arlinda menjelaskan bahwa para pelaku usaha yang berpartisipasi berasal dari berbagai sektor yang menjanjikan, yaitu fesyen dan aksesori, alas kaki, makanan dan minuman, kertas, industri properti, tekstil, kopi, teh, produk kelapa sawit, biodiesel, agen perjalanan, dan pekerja terampil.
"Kegiatan ini bertujuan memberikan berbagai informasi dan memfasilitasi para pelaku usaha dari kedua pihak untuk bertemu dan mendapatkan mitra bisnis," kata Arlinda.
Lebih lanjut Arlinda menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan perdagangan, kerja sama, dan menciptakan iklim usaha yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
"Pada kesempatan ini, Kemendag akan mempromosikan berbagai komoditas ekspor premium, seperti kopi, minyak sawit mentah, serta jasa," imbuh Arlinda.
Indonesian Week 2018 terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan, yaitu pameran produk, forum bisnis, business matching, forum konsultasi, pentas budaya, serta kompetisi kuliner, dan kompetisi peragaan busana batik.
Pada forum bisnis, para pelaku usaha akan diberikan informasi mengenai hal-hal yang menyangkut kebijakan, peluang bisnis dan investasi, serta peluang kerja sama bagi kedua pihak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kemendag terus menggencarkan misi dagang di berbagai kawasan untuk menggenjot ekspor dan mencapai target pertumbuhan ekspor sebesar 11 persen," kata Arlinda dalam pembukaan rangkaian pameran Indonesian Week 2018 di Taipei, Taiwan, Kamis.
Kemendag bekerja sama dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei menyelenggarakan Indonesian Week 2018 di Taiwan World Trade Center, dan memboyong 79 pelaku usaha Indonesia untuk berpartisipasi dalam rangkaian pameran ini.
Arlinda menjelaskan bahwa para pelaku usaha yang berpartisipasi berasal dari berbagai sektor yang menjanjikan, yaitu fesyen dan aksesori, alas kaki, makanan dan minuman, kertas, industri properti, tekstil, kopi, teh, produk kelapa sawit, biodiesel, agen perjalanan, dan pekerja terampil.
"Kegiatan ini bertujuan memberikan berbagai informasi dan memfasilitasi para pelaku usaha dari kedua pihak untuk bertemu dan mendapatkan mitra bisnis," kata Arlinda.
Lebih lanjut Arlinda menjelaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan komitmen pemerintah dalam meningkatkan perdagangan, kerja sama, dan menciptakan iklim usaha yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
"Pada kesempatan ini, Kemendag akan mempromosikan berbagai komoditas ekspor premium, seperti kopi, minyak sawit mentah, serta jasa," imbuh Arlinda.
Indonesian Week 2018 terdiri atas beberapa rangkaian kegiatan, yaitu pameran produk, forum bisnis, business matching, forum konsultasi, pentas budaya, serta kompetisi kuliner, dan kompetisi peragaan busana batik.
Pada forum bisnis, para pelaku usaha akan diberikan informasi mengenai hal-hal yang menyangkut kebijakan, peluang bisnis dan investasi, serta peluang kerja sama bagi kedua pihak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018