Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menandatangani nota kesepahaman atau "MoU" guna meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan dan mendorong tumbuhnya budaya baca di lingkungan universitas.
"UMSU menjadi salah satu perguruan tinggi dari 41 PTN dan delapan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang menandatangani MoU dengan Perpustakaan Nasional RI," kata Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP di Pangkalpinang, Kamis.
Penandatanganan nota kesepahaman antara UMSU dengan Perpusnas RI merupakan bagian dari program yang tidak terpisahkan dalam rangka peningkatan kualitas mahasiswa dan dosen serta layanan perpustakaan di perguruan tinggi.
UMSU sebagai lembaga pendidikan tinggi swasta terbesar di Sumatera Utara tentunya sangat bersyukur dengan MoU ini. Setelah ini UMSU akan menindaklanjutinya dengan berbagai program yang bisa disinergikan dengan Perpusnas RI, katanya.
"Tentunya semua layanan dan fasilitas di perpustakaan perlahan akan terus dibenahi. Kita berupaya memfasilitasi seluruh civitas akademika untuk mendapatkan bahan bacaan yang memadai sekaligus menumbuhkan budaya baca khususnya di kalangan mahasiswa dan dosen," ujarnya.
Agussani menilai MoU antara UMSU dengan Perpusnas RI menjadi program yang tidak terpisahkan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Melalui MoU ini diharapkan akan lahir program-program penguatan peningkatan kualitas pendidikan dengan tumbuhnya budaya baca di lingkungan kampus.
Keberadaan perpustakaan memainkan peran penting di tengah tantangan yang semakin berat dengan munculnya beragam konten menarik yang lahir seiring berkembangnya media sosial.
"Untuk itu perpustakaan harus mampu mengimbangi daya tarik konten di media sosial dengan peningkatan kualitas dan kuantitas layanan perpustakaan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Perpusnas RI, Drs Syarif Bando, MM mengatakan perpustakaan saat ini menjadi perhatian serius pemerintah, bahkan perpustakaan harus terus bergerak untuk menjembatani ilmu pengetahuan.
"Setelah MoU nanti kita akan bersama-sama memainkan peran, karena tidak bisa lagi pustakawan menunggu. Pustakawan harus bangkit dan berdiri seiring sejajar dengan para guru besar dan para dosen yang mengajar di kelas untuk memberikan kontribusi kualitas mahasiswa yang akan dihasilkan," ujarnya.
Ia menambahkan, budaya baca harus ditingkatkan dari diri masing-masing, baik di masayrakat dan segala lini. "Kita harus bekerja keras meningkatkan budaya baca, dan itu harus dimulai dari perpustakaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"UMSU menjadi salah satu perguruan tinggi dari 41 PTN dan delapan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang menandatangani MoU dengan Perpustakaan Nasional RI," kata Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP di Pangkalpinang, Kamis.
Penandatanganan nota kesepahaman antara UMSU dengan Perpusnas RI merupakan bagian dari program yang tidak terpisahkan dalam rangka peningkatan kualitas mahasiswa dan dosen serta layanan perpustakaan di perguruan tinggi.
UMSU sebagai lembaga pendidikan tinggi swasta terbesar di Sumatera Utara tentunya sangat bersyukur dengan MoU ini. Setelah ini UMSU akan menindaklanjutinya dengan berbagai program yang bisa disinergikan dengan Perpusnas RI, katanya.
"Tentunya semua layanan dan fasilitas di perpustakaan perlahan akan terus dibenahi. Kita berupaya memfasilitasi seluruh civitas akademika untuk mendapatkan bahan bacaan yang memadai sekaligus menumbuhkan budaya baca khususnya di kalangan mahasiswa dan dosen," ujarnya.
Agussani menilai MoU antara UMSU dengan Perpusnas RI menjadi program yang tidak terpisahkan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Melalui MoU ini diharapkan akan lahir program-program penguatan peningkatan kualitas pendidikan dengan tumbuhnya budaya baca di lingkungan kampus.
Keberadaan perpustakaan memainkan peran penting di tengah tantangan yang semakin berat dengan munculnya beragam konten menarik yang lahir seiring berkembangnya media sosial.
"Untuk itu perpustakaan harus mampu mengimbangi daya tarik konten di media sosial dengan peningkatan kualitas dan kuantitas layanan perpustakaan," ujarnya.
Sementara itu Kepala Perpusnas RI, Drs Syarif Bando, MM mengatakan perpustakaan saat ini menjadi perhatian serius pemerintah, bahkan perpustakaan harus terus bergerak untuk menjembatani ilmu pengetahuan.
"Setelah MoU nanti kita akan bersama-sama memainkan peran, karena tidak bisa lagi pustakawan menunggu. Pustakawan harus bangkit dan berdiri seiring sejajar dengan para guru besar dan para dosen yang mengajar di kelas untuk memberikan kontribusi kualitas mahasiswa yang akan dihasilkan," ujarnya.
Ia menambahkan, budaya baca harus ditingkatkan dari diri masing-masing, baik di masayrakat dan segala lini. "Kita harus bekerja keras meningkatkan budaya baca, dan itu harus dimulai dari perpustakaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018