Sungailiat (Antaranews Babel) - Belasan nelayan dari Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meminta Teluk Kelabat dan sekitarnya bebas dari aktivitas tambang.

"Kami tidak ada mau ada aktivitas tambang oleh kapal isap produksi atau pun ponton isap produksi, sebab mata pencairan kami sebagai nelayan bisa terganggu," kata Ketua Forum Nelayan Teluk Kelabat Bersatu Rasyidi ketika menyampaikan aspirasi nelayan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangka, Selasa.

Ia mengatakan pemerintah kedepan perlu percepatan moratorium pertambangan timah di Teluk Kelabat Belinyu, terutama diakomodasi dalam Peraturan Daerah Zonasi Tambang.

Menurut dia, Perairan Teluk Kelabat terdapat mangrove daerah berkembang biak berbagai habitat laut dan tempat mencari nafkah nelayan.

Rasyidi mengungkapkan pihaknya terus menjaga Perairan Teluk Kelabat dan menyayangkan pihak terkait lainnya yang terkesan berdiam diri.

"Bukan hanya nelayan Belinyu, nelayan Bangka Barat juga ada disitu (Teluk Kelabat)," jelasnya.

Ia menjelaskan aelama ini nelayan sudah merasa cukup berpenghasilan dari jerih payah melaut.

"Pada musim tertentu nelayan bisa mendapat hasil Rp1 juta paling rendah Rp300 ribu per hari, oleh sebab itu apabila laut mereka dirusak maka akan mengganggu kehidupan nelayan," kata Rasyidi.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018