Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menilai rencana pemakzulan Gubernur Bangka Belitung yang akan dilakukan DPRD setempat merupakan keputusan yang tidak tepat dan prematur.
Ketua Umum HMI Cabang Bangka Belitung, Anja Kusuma Atmaja, di Pangkalpinang, Kamis, mengatakan wacana yang digulirkan DPRD merupakan ekspresi yang terlalu dini karena pemerintahan Erzaldi Rosman sebagai gubernur periode 2017-2022 belum genap satu tahun.
"Permasalahan yang ada di daerah bukan hanya tanggung jawab gubernur saja, tetapi DPRD juga harus menjadi mitra kerja yang saling membantu dalam memecahkan persoalan, bukan malah mencari-cari kesalahan dan menjadikan kebijakan gubernur sebagai bahan untuk menciderai citra seorang pemimpin daerah," katanya.
Sebagai aktivis pemuda dari HMI, Anja meminta agar semua organisasi pemuda di daerah lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak menelan mentah-mentah apa yang menjadi polemik di daerah itu.
"Kami sebagai mahasiswa dan pemuda terpelajar tetap akan memberikan kritikan dengan bahasa-bahasa santun dan mengedepankan kehormatan sebagai kalangan terpelajar melalui audiensi, kemudian diskusi dan jika memang diharuskan aksi barulah turun aksi dan yang paling penting punya pemikiran konstruktif tersendiri, sehingga tidak terkesan menjadi pengekor tanpa penilaian yang baik dan benar," katanya.
Ia memberikan apresiasi yang baik kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman karena sudah memulai kerja keras yang Insya Allah perlahan akan memberikan dampak positif seperti mengajak investor asing untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah ke depan, walaupun memang tidak bisa disanggah bahwa belum terlihat ada perubahan yang signifikan.
"Kami berharap gubernur tetap istiqomah dalam berjuang untuk memajukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan tetap fokus pada pembangunan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Ketua Umum HMI Cabang Bangka Belitung, Anja Kusuma Atmaja, di Pangkalpinang, Kamis, mengatakan wacana yang digulirkan DPRD merupakan ekspresi yang terlalu dini karena pemerintahan Erzaldi Rosman sebagai gubernur periode 2017-2022 belum genap satu tahun.
"Permasalahan yang ada di daerah bukan hanya tanggung jawab gubernur saja, tetapi DPRD juga harus menjadi mitra kerja yang saling membantu dalam memecahkan persoalan, bukan malah mencari-cari kesalahan dan menjadikan kebijakan gubernur sebagai bahan untuk menciderai citra seorang pemimpin daerah," katanya.
Sebagai aktivis pemuda dari HMI, Anja meminta agar semua organisasi pemuda di daerah lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak menelan mentah-mentah apa yang menjadi polemik di daerah itu.
"Kami sebagai mahasiswa dan pemuda terpelajar tetap akan memberikan kritikan dengan bahasa-bahasa santun dan mengedepankan kehormatan sebagai kalangan terpelajar melalui audiensi, kemudian diskusi dan jika memang diharuskan aksi barulah turun aksi dan yang paling penting punya pemikiran konstruktif tersendiri, sehingga tidak terkesan menjadi pengekor tanpa penilaian yang baik dan benar," katanya.
Ia memberikan apresiasi yang baik kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman karena sudah memulai kerja keras yang Insya Allah perlahan akan memberikan dampak positif seperti mengajak investor asing untuk berkontribusi bagi pembangunan daerah ke depan, walaupun memang tidak bisa disanggah bahwa belum terlihat ada perubahan yang signifikan.
"Kami berharap gubernur tetap istiqomah dalam berjuang untuk memajukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan tetap fokus pada pembangunan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018