Tanjungpandan, Belitung (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meminta pemerintah kabupaten/kota segera membentuk Perda Khusus tentang Adat Istiadat Perdukunan, agar pemerintah mudah membantu masyarakat melestarikan kebudayaan di daerah itu.
"Pemerintah kabupaten/kota harus mendukung adat istiadat masyarakat dalam melestarikan tradisi, karena ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah ini," kata Erzaldi Rosman Djohan saat menghadiri tradisi masyarakat Belitung Maras Taun di Desa Lasar, Minggu.
Ia mengatakan tradisi Maras Taun merupakan acara adat yang besar dan patut dilestarikan melalui pembentukan perda khusus agar bantuan pemerintah yang disalurkan kepada masyarakat adat tidak menyalahi peraturan berlaku.
"Adat ini merupakan suatu kebanggaan dan sangat penting, kalau mau maju kita buat kegiatan dan kebijakan. Jangan abaikan adat istiadat kampung, pelihara agar berkesinambungan, karena dengan adat, karena keindahan alam tidak lengkap jika tidak diikuti dengan adat istiadat," ujarnya.
Menurut dia dari tahun ke tahun pengunjung pelaksanaan tradisi Maras Taun ini meningkat dan memberi warna dengan mengundang turis.
"Saya sangat senang dan bangga, karena pada puncak maras taun yang digelar sekali dalam setahun ini disediakan 1.000 makanan bedulang menjadi simbol tradisi tersebut untuk menyambut tamu udangan, wisatawan serta masyarakat," katanya.
Pjs Bupati Belitung, Suhirman menyatakan segera membuat Perda Khusus tentang Adat Istiadat Perdukunan, agar bantuan yang diberikan tidak menyalahi aturan.
"Mari kita tingkatkan persatuan, lestarikan budaya Belitung," katanya.
Ketua Forum Persatuan Dukun Belitung dan Belitung Timur, Mukti Maharip menyatakan duduk bersila sambil makan bedulang tanpa membedakan derajat dan jabatan menjadi adat Belitung sejak lama.
"Ini seperti tidak sopan, harus duduk bersama, tetapi itulah adat budaya dan ciri khas masyarakat Belitung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Pemerintah kabupaten/kota harus mendukung adat istiadat masyarakat dalam melestarikan tradisi, karena ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan di daerah ini," kata Erzaldi Rosman Djohan saat menghadiri tradisi masyarakat Belitung Maras Taun di Desa Lasar, Minggu.
Ia mengatakan tradisi Maras Taun merupakan acara adat yang besar dan patut dilestarikan melalui pembentukan perda khusus agar bantuan pemerintah yang disalurkan kepada masyarakat adat tidak menyalahi peraturan berlaku.
"Adat ini merupakan suatu kebanggaan dan sangat penting, kalau mau maju kita buat kegiatan dan kebijakan. Jangan abaikan adat istiadat kampung, pelihara agar berkesinambungan, karena dengan adat, karena keindahan alam tidak lengkap jika tidak diikuti dengan adat istiadat," ujarnya.
Menurut dia dari tahun ke tahun pengunjung pelaksanaan tradisi Maras Taun ini meningkat dan memberi warna dengan mengundang turis.
"Saya sangat senang dan bangga, karena pada puncak maras taun yang digelar sekali dalam setahun ini disediakan 1.000 makanan bedulang menjadi simbol tradisi tersebut untuk menyambut tamu udangan, wisatawan serta masyarakat," katanya.
Pjs Bupati Belitung, Suhirman menyatakan segera membuat Perda Khusus tentang Adat Istiadat Perdukunan, agar bantuan yang diberikan tidak menyalahi aturan.
"Mari kita tingkatkan persatuan, lestarikan budaya Belitung," katanya.
Ketua Forum Persatuan Dukun Belitung dan Belitung Timur, Mukti Maharip menyatakan duduk bersila sambil makan bedulang tanpa membedakan derajat dan jabatan menjadi adat Belitung sejak lama.
"Ini seperti tidak sopan, harus duduk bersama, tetapi itulah adat budaya dan ciri khas masyarakat Belitung," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018