Sungailiat (Antaranews Babel) - Konsorsium Pantai Timur Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengharapkan Kementerian Pariwisata segera merealisasikan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Bangka.
"Untuk pembangunan KEK Pariwisata Bangka sudah kita siapkan lahan 273 hektare dan tinggal menunggu kepastian dari Kementerian Pariwisata," ujar Ketua Konsorsium Pantai Timur Sungailiat, Thomas Jusman pada paparannya di hadapan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Tanjung Pesona Sungailiat, Jumat.
Thomas yang juga Direktur Utama PT Tanjung Pesona itu mengatakan keberadaan KEK Pariwisata Bangka adalah bagian dari upaya mengembangkan kawasan yang merupakan kekayaan alam dan budaya terpadu di Sungailiat.
Menurut dia, dana infrastruktur yang sudah disiapkan untuk KEK Pariwisata Bangka sekitar Rp600 miliar dari total kebutuhan Rp3,3 triliun. Karena itu dibutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah.
"Target pemerintah dengan membuka KEK ini adalah mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Bangka, sehingga perekonomian di Bangka semakin meningkat," ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam mengembangkan KEK Pariwisata yakni mempercepat transformasi dalam membuka usaha pariwisata.
"Permasalahan utama bangsa ini demokrasi, sedangkan pariwisata di urutan kelima," katanya.
Menurut menteri, birokrasi yang ada di Indonesia masih berbelit-belit dan berada di rangking 72.
"Izin KEK Pariwisata ini susah sehingga harus bersama-sama saling mendukung. KEK Pariwisata sudah berjalan 25 tahun dan sudah ada empat yaitu di Mandalika, Tanjung Lesung, Tanjung Layang dan Morotai. Silakan membangun tapi jangan lelet, kalau lelet saya tinggal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Untuk pembangunan KEK Pariwisata Bangka sudah kita siapkan lahan 273 hektare dan tinggal menunggu kepastian dari Kementerian Pariwisata," ujar Ketua Konsorsium Pantai Timur Sungailiat, Thomas Jusman pada paparannya di hadapan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Tanjung Pesona Sungailiat, Jumat.
Thomas yang juga Direktur Utama PT Tanjung Pesona itu mengatakan keberadaan KEK Pariwisata Bangka adalah bagian dari upaya mengembangkan kawasan yang merupakan kekayaan alam dan budaya terpadu di Sungailiat.
Menurut dia, dana infrastruktur yang sudah disiapkan untuk KEK Pariwisata Bangka sekitar Rp600 miliar dari total kebutuhan Rp3,3 triliun. Karena itu dibutuhkan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah.
"Target pemerintah dengan membuka KEK ini adalah mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Bangka, sehingga perekonomian di Bangka semakin meningkat," ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam mengembangkan KEK Pariwisata yakni mempercepat transformasi dalam membuka usaha pariwisata.
"Permasalahan utama bangsa ini demokrasi, sedangkan pariwisata di urutan kelima," katanya.
Menurut menteri, birokrasi yang ada di Indonesia masih berbelit-belit dan berada di rangking 72.
"Izin KEK Pariwisata ini susah sehingga harus bersama-sama saling mendukung. KEK Pariwisata sudah berjalan 25 tahun dan sudah ada empat yaitu di Mandalika, Tanjung Lesung, Tanjung Layang dan Morotai. Silakan membangun tapi jangan lelet, kalau lelet saya tinggal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018