Jakarta (Antaranews Babel)- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menggelontorkan dana sebesar Rp103,8 miliar bagi 65 lembaga penelitian dan pengembangan.
"Pendanaan inovasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan inovasi teknologi di Tanah Air," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir usai Penandatanganan Perjanjian Kerja sama Pendanaan Inovasi Industri Kemristekdikti 2018 di Jakarta, Selasa.
Pada acara tersebut, terdapat 65 lembaga penelitian dan pengembangan yang mendapatkan pendanaan dengan komposisi 52 pemenang pendanaan inovasi litbang industri dan 13 inovasi litbang perguruan tinggi dari berbagai bidang fokus (energi, transportasi, teknologi informasi komunikasi, pertahanan keamanan, bahan baku, material maju, pangan dan kesehatan obat).
Menteri Nasir mengatakan dengan memberikan pendanaan yang tepat dapat dirancang strategi untuk mempercepat proses hilirisasi hasil penemuan dan memecah penghambat-penghambat yang menjadi penyebab gagalnya proses inovasi.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada industri dan perguruan tinggi atas kerja samanya, karena telah mempercayakan hasil riset dan pengembangan anak bangsa," katanya.
Dia berharap hal ini dapat memicu perkembangan Industri di Indonesia dan dapat menambah nilai hasil riset.
Menurut dia, Indonesia memiliki kompetensi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang menjadi negara yang perekonomiannya digerakan oleh inovasi, tidak hanya mengandalkan sumber daya alam yang kita miliki.
Menteri Nasir berharap dengan penandatanganan kerjasama antara Kemristekdikti selaku regulator pembuat kebijakan dengan industri dan perguruan tinggi, dapat memotivasi industri lainnya dalam mengembangkan industri nasional.
"Kerja sama ini diharapkan dapat menggerakan perekonomian Indonesia tidak hanya dengan memanfaatkan kekayaan alam, namun juga digerakkan oleh inovasi," katanya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Jumain Appe, mengatakan bahwa pendanaan inovasi ini merupakan bentuk kesungguhan pemerintah dalam mendorong hilirisasi hasil penelitian litbang perguruan tinggi dan industri, dan bertujuan mendorong hilirisasi hasil penelitian hingga tahap produksi dan meningkatkan industri nasional Indonesia.
Jumain pun berharap dengan kerja sama antara Kemristekdikti dengan 23 lembaga litbang perguruan tinggi dan industri ini dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang inovatif.
"Pendanaan inovasi industri dan perguruan tinggi ini didorong mulai dari tahap hilirisasi hingga ke tahap produksi. Semoga hilirisasi hasil litbang perguruan tinggi dan industri bisa menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang inovatif," ujar Jumain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Pendanaan inovasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan inovasi teknologi di Tanah Air," ujar Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir usai Penandatanganan Perjanjian Kerja sama Pendanaan Inovasi Industri Kemristekdikti 2018 di Jakarta, Selasa.
Pada acara tersebut, terdapat 65 lembaga penelitian dan pengembangan yang mendapatkan pendanaan dengan komposisi 52 pemenang pendanaan inovasi litbang industri dan 13 inovasi litbang perguruan tinggi dari berbagai bidang fokus (energi, transportasi, teknologi informasi komunikasi, pertahanan keamanan, bahan baku, material maju, pangan dan kesehatan obat).
Menteri Nasir mengatakan dengan memberikan pendanaan yang tepat dapat dirancang strategi untuk mempercepat proses hilirisasi hasil penemuan dan memecah penghambat-penghambat yang menjadi penyebab gagalnya proses inovasi.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada industri dan perguruan tinggi atas kerja samanya, karena telah mempercayakan hasil riset dan pengembangan anak bangsa," katanya.
Dia berharap hal ini dapat memicu perkembangan Industri di Indonesia dan dapat menambah nilai hasil riset.
Menurut dia, Indonesia memiliki kompetensi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang menjadi negara yang perekonomiannya digerakan oleh inovasi, tidak hanya mengandalkan sumber daya alam yang kita miliki.
Menteri Nasir berharap dengan penandatanganan kerjasama antara Kemristekdikti selaku regulator pembuat kebijakan dengan industri dan perguruan tinggi, dapat memotivasi industri lainnya dalam mengembangkan industri nasional.
"Kerja sama ini diharapkan dapat menggerakan perekonomian Indonesia tidak hanya dengan memanfaatkan kekayaan alam, namun juga digerakkan oleh inovasi," katanya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Jumain Appe, mengatakan bahwa pendanaan inovasi ini merupakan bentuk kesungguhan pemerintah dalam mendorong hilirisasi hasil penelitian litbang perguruan tinggi dan industri, dan bertujuan mendorong hilirisasi hasil penelitian hingga tahap produksi dan meningkatkan industri nasional Indonesia.
Jumain pun berharap dengan kerja sama antara Kemristekdikti dengan 23 lembaga litbang perguruan tinggi dan industri ini dapat menjadikan Indonesia menjadi negara yang inovatif.
"Pendanaan inovasi industri dan perguruan tinggi ini didorong mulai dari tahap hilirisasi hingga ke tahap produksi. Semoga hilirisasi hasil litbang perguruan tinggi dan industri bisa menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang inovatif," ujar Jumain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018