Banjarnegara (Antaranews Babel) - Anggota TNI/Polri dari Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma, Komando Distrik Militer 0704/Banjarnegara, dan Kepolisian Resor Banjarnegara berkolaborasi menghibur anak-anak pengungsi korban gempa di Desa Kasinoman, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Dalam kegiatan yang digelar di salah satu tenda pengungsian Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Jumat itu anak-anak pengungsi diajak bermain ketangkasan dan bernyanyi bersama.

Anak-anak tampak senang mengikuti permainan serta bernyanyi bersama anggota TNI/Polri tanpa terlihat adanya ketakutan di wajah mereka.

Saat ditemui di sela kegiatan, Kepala Seksi Teritorial Korem 071/WIjayakusuma Letnan Kolonel Infanteri Sapto Broto mengatakan kegiatan tersebut agar anak-anak merasa senang karena rumah mereka rusak akibat gempa sehingga terpaksa mengungsi.

"Mereka saya lihat tadi pagi termenung, saya ingin membuat mereka tertawa dengan mainan-mainan yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh anak-anak itu," katanya.

Kepala Penerangan Korem 071/Wijayakusuma Mayor Cba (K) Rr. Sri Harjani Estri Dwi Asmoro mengatakan pihaknya menggelar "trauma healing" bagi anak-anak yang menjadi korban gempa agar gangguan psikologis yang dialami anak-anak akibat gempa yang terjadi pada Rabu (18/4) itu berkurang hingga akhirnya hilang.

"Saat gempa itu terjadi, anak-anak harus keluar dari rumah dengan lari tunggang langgang sehingga mereka merasa ketakutan. Dengan kegiatan hari ini (20/4), kita bisa menggugah adik-adik kita biar mempunyai rasa senang, tidak ada ketakutan manakala ada kejadian atau suara-suara gemuruh seperti suara yang terjadi saat gempa tempo hari," katanya.

Baca juga: Menteri Sosial akan tinjau korban gempa Banjarnegara

Salah seorang pengungsi, Darimah, mengaku senang dengan adanya kegiatan untuk menghibur anak-anak di pengungsian.

Dengan demikian, kata dia, anak-anak yang berada di pengungsian menjadi terhibur dan senang karena bisa menyanyi bersama.

"Anak saya masih sedih, trauma atas kejadian kemarin yang mengakibatkan rumah saya rusak, retak-retak. Bahkan kalau ada getaran, anak saya menangis," katanya.

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018