Koba (Antaranews Babel) - Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan harga tepung sagu mengalami kenaikan karena kekurangan stok di sejumlah pasar daerah itu.

"Harga tepung sagu dalam beberapa minggu ini menunjukkan grafik kenaikan dari Rp9.000 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram karena kekurangan stok terutama sagu cap tani," kata Kabid Perdagangan pada Disperindagkop Kabupaten Bangka Tengah, Meryawati di Koba, Selasa.

Pihaknya terus melakukan pemantaun di sejumlah pasar untuk mengantisipasi kenaikan harga teralalu tinggi dan diakuinya beberapa merek sagu banyak yang kosong di tingkat pedagang sehingga memicu naiknya harga.

"Sudah dua bulan ini terjadi kelangkaan tepung sagu untuk beberapa merek sehingga kondisi demikian memicu naiknya harga jual eceran dan ini akan segera kami sikapi karena permintaan sagu jelas tinggi menjelang Ramadhan," katanya.

Kendati demikian, kata dia, pihaknya belum mengeluarkan kebijakan untuk melakukan operasi pasar karena dinilai kenaikan tersebut masih bagian dari mekanisme pasar pada saat persediaan terbatas tentu memicu naiknya harga.

"Namun kami tetap mengimbau kepada pedagang jangan memanfaatkan situasi dengan melakukan spekulasi pasar sehingga mendorong melonjaknya harga sagu lebih tinggi lagi," katanya.

Sementara Andi, seorang pedagang kue di Koba mengeluhkan harga tepung sagu naik karena memicu naiknya harga kue yang dijualnya baik secara pesanan maupun eceran.

"Biaya modal buat kue tentu bertambah dan ini juga memaksa kami untuk naikkan tarif harga kue jika kondisinya berlangsung lama karena kami pedagang tentu ingin untung," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018