Selinsing, Belitung Timur (Antaranews Babel) - BUMDes Selinsing Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan empat jenis cabai, sebagai upaya meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu.
"Alhamdulillah empat jenis cabai yang dikembangkan di lahan bekas tambang timah sudah mulai panen," kata Ketua Bumdes Selinsing Muhammad Rais di Selinsing, Rabu.
Ia mengatakan empat jenis cabai yang dikembangkan tersebut yaitu baskara, kriting, kartika dan cabai kampung sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga petani di daerah itu.
"Kami mengembangkan empat jenis cabai ini karena tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi," ujarnya.
Menurut dia saat ini produksi cabai kelompok tani Desa Selinsing baru mampu memenuhi 40 persen dari kebutuhan cabai masyarakat Belitung Timur. Sementara 60 persen kebutuhan cabai masyarakat didatangkan dari luar daerah.
"Kami terus mengembangkan dan memperluas lahan pertanian cabai ini, guna mengurangi ketergantungan pasokan cabai luar daerah," katanya.
Ia mengatakan pengembangan tanaman cabai ini tidak terlepas bantuan dari PT Timah Tbk yang meringankan beban petani mengembangkan usaha pertaniannya.
"Tanpa bantuan PT Timah ini, kita sulit mengembangkan pertanian cabai ini di lahan kritis bekas penambangan bijih timah yang membutuhkan biaya cukup besar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Alhamdulillah empat jenis cabai yang dikembangkan di lahan bekas tambang timah sudah mulai panen," kata Ketua Bumdes Selinsing Muhammad Rais di Selinsing, Rabu.
Ia mengatakan empat jenis cabai yang dikembangkan tersebut yaitu baskara, kriting, kartika dan cabai kampung sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga petani di daerah itu.
"Kami mengembangkan empat jenis cabai ini karena tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi," ujarnya.
Menurut dia saat ini produksi cabai kelompok tani Desa Selinsing baru mampu memenuhi 40 persen dari kebutuhan cabai masyarakat Belitung Timur. Sementara 60 persen kebutuhan cabai masyarakat didatangkan dari luar daerah.
"Kami terus mengembangkan dan memperluas lahan pertanian cabai ini, guna mengurangi ketergantungan pasokan cabai luar daerah," katanya.
Ia mengatakan pengembangan tanaman cabai ini tidak terlepas bantuan dari PT Timah Tbk yang meringankan beban petani mengembangkan usaha pertaniannya.
"Tanpa bantuan PT Timah ini, kita sulit mengembangkan pertanian cabai ini di lahan kritis bekas penambangan bijih timah yang membutuhkan biaya cukup besar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018