Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengutuk keras aksi teror bom yang menyerang tiga gereja di Surabaya.
FKUB Kepulauan Babel dalam pernyataan sikap yang diterima Antara di Pangkalpinang, Minggu, menyebutkan aksi bom di Surabaya tersebut sangat biadab dan tidak berprikemanusiaan.
"FKUB Kepulauan Babel mengeluarkan pernyataan sikap agar para pemuka agama dapat mengimbau umatnya masing-masing untuk tetap menjaga nilai toleransi dan tidak mudah terprovokasi terkait aksi teror bom di Surabaya," kata Ketua FKUB Kepulauan Babel, Subuh Wibisono.
Dikatakannya, FKUB Kepepulauan Babel mengutuk keras aksi terorisme yang menyerang tiga gereja di Surabaya dan menewaskan sejumlah jemaat yang akan menjalankan peribadatan Minggu.
"Terorisme merupakan aksi biadab dan tidak berperikemanusiaan, sehingga tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong agar aparat keamanan dapat terus melakukan penindakan terhadap kasus terorisme dan selalu mendeteksi setiap gejala radikalisme di lingkungan masyarakat.
"Masyarakat agar tidak menyebarluaskan foto maupun video aksi terorisme di Surabaya karena akan menimbulkan trauma bagi keluarga korban," ujarnya.
Masyarakat dan tokoh agama diharapkan mampu bergandengan tangan untuk bersama-sama mengantisipasi berbagai macam tindakan intoleransi, radikalisme dan terorisme yang mungkin terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
FKUB Kepulauan Babel dalam pernyataan sikap yang diterima Antara di Pangkalpinang, Minggu, menyebutkan aksi bom di Surabaya tersebut sangat biadab dan tidak berprikemanusiaan.
"FKUB Kepulauan Babel mengeluarkan pernyataan sikap agar para pemuka agama dapat mengimbau umatnya masing-masing untuk tetap menjaga nilai toleransi dan tidak mudah terprovokasi terkait aksi teror bom di Surabaya," kata Ketua FKUB Kepulauan Babel, Subuh Wibisono.
Dikatakannya, FKUB Kepepulauan Babel mengutuk keras aksi terorisme yang menyerang tiga gereja di Surabaya dan menewaskan sejumlah jemaat yang akan menjalankan peribadatan Minggu.
"Terorisme merupakan aksi biadab dan tidak berperikemanusiaan, sehingga tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," katanya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong agar aparat keamanan dapat terus melakukan penindakan terhadap kasus terorisme dan selalu mendeteksi setiap gejala radikalisme di lingkungan masyarakat.
"Masyarakat agar tidak menyebarluaskan foto maupun video aksi terorisme di Surabaya karena akan menimbulkan trauma bagi keluarga korban," ujarnya.
Masyarakat dan tokoh agama diharapkan mampu bergandengan tangan untuk bersama-sama mengantisipasi berbagai macam tindakan intoleransi, radikalisme dan terorisme yang mungkin terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018