London (Antaranews Babel) - Setelah seorang panglima Pengawal Revolusi mengungkapkan kekesalan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo sehari lalu dengan menyatakan rakyat Iran ingin menampar wajahnya, gilian Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif yang mengungkapkan kegusarannya kepada Mike Pompeo.
Dua hari lalu Pompeo menyatakan Amerika Serikat akan menerapkan sanksi kepada Iran jika negara itu tidak berhenti menyebarkan pengaruh politik dan militernya di Timur Tengah. Pompeo juga menuding Iran mendukung kelompok-kelompok bersenjata di Suriah, Lebanon dan Yaman.
Zarif menyebut pernyataan Pompeo mengenai Iran itu tidak benar dan didasarkan pada "khayalan lama":
Dia balik menuduh Amerika Serikat telah menjadi sandera kelompok-kelompok penekan.
Zarif menyebut Pompeo telah mengulang-ulang tuduhan lama terhadap Iran yang kali ini disampaikan dalam nada yang lebih kuat dan tidak sopan.
"Pompeo dan para pejabat AS lainnya telah terperangkap dalam khayalan lama. Mereka telah disandera oleh kelompok-kelompok penekan yang korup," kata Zarif dalam wawancara dengan televisi nasional Iran, seperti dilaporkan Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Dua hari lalu Pompeo menyatakan Amerika Serikat akan menerapkan sanksi kepada Iran jika negara itu tidak berhenti menyebarkan pengaruh politik dan militernya di Timur Tengah. Pompeo juga menuding Iran mendukung kelompok-kelompok bersenjata di Suriah, Lebanon dan Yaman.
Zarif menyebut pernyataan Pompeo mengenai Iran itu tidak benar dan didasarkan pada "khayalan lama":
Dia balik menuduh Amerika Serikat telah menjadi sandera kelompok-kelompok penekan.
Zarif menyebut Pompeo telah mengulang-ulang tuduhan lama terhadap Iran yang kali ini disampaikan dalam nada yang lebih kuat dan tidak sopan.
"Pompeo dan para pejabat AS lainnya telah terperangkap dalam khayalan lama. Mereka telah disandera oleh kelompok-kelompok penekan yang korup," kata Zarif dalam wawancara dengan televisi nasional Iran, seperti dilaporkan Reuters.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018