Jakarta (Antaranews Babel) - Wakil Ketua MPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menerima kunjungan dari Duta Besar China Xiao Qian, pada Jumat (25/5) siang, membahas persoalan tenaga kerja Tiongkok yang masuk ke Indonesia.
Dalam keterangannya, Muhaimin alias Cak Imin mengatakan, Dubes China berjanji akan mengurangi masuknya tenaga kerja China ke Indonesia. Untuk sementara, tenaga kerja China yang ada di Indonesia hanya untuk mendukung tahap awal investasi.
"Secara pelan dan pasti mereka akan mengurangi tenaga kerja Tiongkok, dan menggantinya dengan tenaga kerja Indonesia," kata Cak Imin lewat keterangan tertulis.
Dengan demikian, Cak Imin meminta masyarakat tidak cepat salah paham. Dia menekankan masuknya tenaga kerja asing (TKA) China juga bagian dari proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge).
"Setelah proses transfer, mereka akan ditarik," terangnya.
Cak Imin juga mengingatkan kepada pemerintah yang dalam hal ini Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), supaya memberikan pengawasan khusus terhadap keberadaan TKA China. Dia berharap proses transfer of knowledge yang dilakukan tidak terlalu lama, yang berakibat pada hilangnya kesempatan bagi tenaga kerja lokal.
“Saya minta Menaker memberi pengawalan dan pengawasan, agar transfernya tidak perlu lama-lama,” tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Dalam keterangannya, Muhaimin alias Cak Imin mengatakan, Dubes China berjanji akan mengurangi masuknya tenaga kerja China ke Indonesia. Untuk sementara, tenaga kerja China yang ada di Indonesia hanya untuk mendukung tahap awal investasi.
"Secara pelan dan pasti mereka akan mengurangi tenaga kerja Tiongkok, dan menggantinya dengan tenaga kerja Indonesia," kata Cak Imin lewat keterangan tertulis.
Dengan demikian, Cak Imin meminta masyarakat tidak cepat salah paham. Dia menekankan masuknya tenaga kerja asing (TKA) China juga bagian dari proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge).
"Setelah proses transfer, mereka akan ditarik," terangnya.
Cak Imin juga mengingatkan kepada pemerintah yang dalam hal ini Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), supaya memberikan pengawasan khusus terhadap keberadaan TKA China. Dia berharap proses transfer of knowledge yang dilakukan tidak terlalu lama, yang berakibat pada hilangnya kesempatan bagi tenaga kerja lokal.
“Saya minta Menaker memberi pengawalan dan pengawasan, agar transfernya tidak perlu lama-lama,” tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018