Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyambangi kantor Kemenko Kemaritiman untuk membahas kelanjutan kerja sama investasi kerangka inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 atau "Belt and Road Iniative".

"Tadi hanya 'upgrade' progres saja," kata Bambang seusai rapat dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Senin.

Menurut dia, inisiatif kerja sama investasi dari China itu masih sesuai rencana di mana ada empat koridor wilayah yang akan ditawarkan dalam skema investasi tersebut, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Bali.

Namun, ia mengaku jumlah dan siapa saja investor asal negeri tirai bambu yang berminat dalam proyek tersebut masih terus dikaji.

"Masih kita 'list' (dilihat daftarnya)," kata Bambang.

Selain Bambang, turut hadir dalam rapat tersebut Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi dan pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi.

Kendati demikian, Sofjan mengatakan hal-hal yang dibahas dalam rapat tersebut melingkupi tindak lanjut kunjungan Perdana Menteri China Li Keqiang beberapa waktu lalu dan rencana Presiden Jokowi ke China Juli mendatang.

"Itu saja, juga proyek-proyek mesti yang mana. Ini sedang dipersiapkan," tukasnya.

Sebelumnya, Indonesia dan China menandatangani lima kontrak kerja sama antara kedua negara senilai 23,3 miliar dolar AS dalam kerangka inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 atau "Belt and Road" di Beijing, Jumat (13/4).

Kontrak kerja sama yang disepakati dalam pertemuan itu adalah terkait pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air di Kayan, Kalimantan Utara, senilai 2 miliar dolar AS; pengembangan industri konversi "dimethyl ethercoal" menjadi gas senilai 700 juta dolar AS; perjanjian investasi "joint venture" untuk pembangkit listrik tenaga air di Sungai Kayan senilai 17,8 miliar dolar AS.

Selanjutnya, perjanjian investasi "joint venture" pengembangan pembangkit listrik di Bali senilai 1,6 miliar dolar AS; dan terkait pengembangan smelter baja senilai 1,2 miliar dolar AS.

Selain penandatanganan kontrak kerja sama, dilakukan pula penandatanganan dua nota kesepahaman terkait pengembangan mobil/motor listrik dan pengembangan Tanah Kuning Mangkupadi Industrial Park di Kalimantan Utara.

Pemerintah juga akan mendorong kerja sama di empat koridor ekonomi di empat wilayah Indonesia dengan nilai investasi mencapai total 51,930 miliar dolar AS.

Pewarta: Ade Irma Junida

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018