Jakarta (Antaranews Babel) - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri puncak perayaan Hari Raya Waisak 2018 di Candi Borobudur, Selasa, yang dilaksanakan oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di bawah pimpinan Siti Hartati Murdaya.
Hari Raya Waisak yang dirayakan pada waktu terang Bulan purnama puncak (purnama sidhi) memeringati Tri Suci Waisak, yakni lahirnya Pangeran Siddharta; peringatan Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun; dan wafatnya Buddha Gautama parinibbana.
"PDI Perjuangan mengucapkan Selamat Hari Raya Waisak. Kita perkuat dharma kita sebagai warga bangsa yang berpancasila guna meningkatkan kualitas budi pekerti dan kebahagiaan lahir batin seluruh rakyat Indonesia," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.
Pembumian Pancasila dalam kehidupan beragama di Indonesia yang penuh dengan toleransi dan membangun martabat bangsa, kata dia, ditunjukkan melalui penghormatan terhadap hari-hari besar agama, termasuk Waisak.
Hasto Kristiyanto yang hadir secara penuh dalam puncak perayaan Waisak tersebut menegaskan bahwa kehadirannya sekaligus sebagai penghormatan atas pencapaian peradaban Umat Budha Nusantara yang terlihat dengan peninggalan Candi Borobudur dan begitu banyak monumen peradaban Budha lainnya.
"Bayangkan pada abad 7 dan 8 saja pencapaian peradaban begitu tinggi. Semua peninggalan peradaban Budha di Nusantara menunjukkan kualitas yang luar biasa; mengajarkan welas asih pada sesama manusia dan segala ciptaan Tuhan, dan bagaimana semua dalam keseimbangan ketika umat manusia melaksanakan dharmanya," ujarnya.
Perayaan Waisak tersebut, kata Hasto, diharapkan menjadi momentum untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh rasa persaudaraan.
"Setiap pemimpin diharapkan dapat membangun optimisme, harapan, dan menyampaikan hal-hal positif di tengah rakyat, bukan sebaliknya memecah belah dan menyampaikan ujaran kebencian," tuturnya.
Selamat hari raya Waisak. Sabbhe satta bhavantu sukhitatta. Kiranya semua mahluk berbahagia, demikian Hasto Kristiyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Hari Raya Waisak yang dirayakan pada waktu terang Bulan purnama puncak (purnama sidhi) memeringati Tri Suci Waisak, yakni lahirnya Pangeran Siddharta; peringatan Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun; dan wafatnya Buddha Gautama parinibbana.
"PDI Perjuangan mengucapkan Selamat Hari Raya Waisak. Kita perkuat dharma kita sebagai warga bangsa yang berpancasila guna meningkatkan kualitas budi pekerti dan kebahagiaan lahir batin seluruh rakyat Indonesia," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.
Pembumian Pancasila dalam kehidupan beragama di Indonesia yang penuh dengan toleransi dan membangun martabat bangsa, kata dia, ditunjukkan melalui penghormatan terhadap hari-hari besar agama, termasuk Waisak.
Hasto Kristiyanto yang hadir secara penuh dalam puncak perayaan Waisak tersebut menegaskan bahwa kehadirannya sekaligus sebagai penghormatan atas pencapaian peradaban Umat Budha Nusantara yang terlihat dengan peninggalan Candi Borobudur dan begitu banyak monumen peradaban Budha lainnya.
"Bayangkan pada abad 7 dan 8 saja pencapaian peradaban begitu tinggi. Semua peninggalan peradaban Budha di Nusantara menunjukkan kualitas yang luar biasa; mengajarkan welas asih pada sesama manusia dan segala ciptaan Tuhan, dan bagaimana semua dalam keseimbangan ketika umat manusia melaksanakan dharmanya," ujarnya.
Perayaan Waisak tersebut, kata Hasto, diharapkan menjadi momentum untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh rasa persaudaraan.
"Setiap pemimpin diharapkan dapat membangun optimisme, harapan, dan menyampaikan hal-hal positif di tengah rakyat, bukan sebaliknya memecah belah dan menyampaikan ujaran kebencian," tuturnya.
Selamat hari raya Waisak. Sabbhe satta bhavantu sukhitatta. Kiranya semua mahluk berbahagia, demikian Hasto Kristiyanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018