Jakarta (Antaranews Babel) - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri India, Sri Narendra Modi, menerbangkan layang-layang bersama di Monumen Nasional, Jakarta, pada Rabu (30/5).
Mereka tiba di Lapangan Merdeka pada sekitar pukul 12.45 WIB dengan mengendarai mobil golf dari Istana Kepresidenan Jakarta. Jokowi dan Modi kemudian memotong pita yang dikaitkan ke layang-layang gunungan raksasa. Setelah itu keduanya meninjau pameran layang-layang dengan tema Ramayana dimana layang-layang yang dipamerkan berasal dari dua negara.
Keduanya kemudian naik ke panggung untuk meresmikan logo peringatan ke-70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India.
Selepas itu keduanya berfoto bersama para ahli layang-layang dari kedua negara untuk kemudian Jokowi dan Modi menerbangan layang-layang berlogo 70 tahun Indonesia-India.
Penerbangan layang-layang itu dihadiri Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede.
Ini juga tanda Pameran Layang-layang Bersama Indonesia dan India dengan tema Ramayana dimulai. Layang-layang yang diterbangkan itu merupakan buatan Museum layang-layang Indonesia.
Beragam persiapan untuk acara ini dilakukan sebelumnya termasuk acara tambahan pada Selasa (29/5) mulai pukul 12.30 WIB di Silang Monas.
Yahya menilai karya museum layang-layang Indonesia luar biasa. “Layang-layang yang akan diterbangkan Presiden Jokowi dan PM Narendra Modi merupakan sebuah karya yang luar biasa. Museum ini memang sudah menghasilkan beragam karya layang-layang terbaik dan mengoleksinya dalam jumlah banyak,” ujar dia.
Untuk pameran bertema Ramayana ini, India menyertakan 15 ahli layang-layang. Tidak hanya itu, 50 layang-layang terbaik asal India juga untuk dipamerkan. Layang-layang memiliki banyak jenis dan bentuk, mulai dari dua dimensi hingga tiga dimensi.
Menpar menilai kunjungan Modi ke Indonesia pada 29-30 Mei 2018 ini akan berdampak baik bagi pariwisata Indonesia. Apalagi India dan Indonesia memiliki kedekatan budaya, seperti yang tampak pada pameran layang-layang ini.
“Kedekatan budaya keduanya sangat erat. Kondisi ini tentu menjadi nilai positif. Kami optimis jumlah kunjungan wisata India masih bisa dikembangkan. Jarak tempuhnya juga ideal," kata Yahya
Kunjungan wisman asal India ke Indonesia memang terus bertambah, pada tahun 2017 jumlah kunjungannya mencapai 485.314 orang. Jumlah ini meningkat 28,798 persen atau sebanyak 108.512 orang, dibandingkan 2016 sebesar 376.802 wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
Mereka tiba di Lapangan Merdeka pada sekitar pukul 12.45 WIB dengan mengendarai mobil golf dari Istana Kepresidenan Jakarta. Jokowi dan Modi kemudian memotong pita yang dikaitkan ke layang-layang gunungan raksasa. Setelah itu keduanya meninjau pameran layang-layang dengan tema Ramayana dimana layang-layang yang dipamerkan berasal dari dua negara.
Keduanya kemudian naik ke panggung untuk meresmikan logo peringatan ke-70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India.
Selepas itu keduanya berfoto bersama para ahli layang-layang dari kedua negara untuk kemudian Jokowi dan Modi menerbangan layang-layang berlogo 70 tahun Indonesia-India.
Penerbangan layang-layang itu dihadiri Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede.
Ini juga tanda Pameran Layang-layang Bersama Indonesia dan India dengan tema Ramayana dimulai. Layang-layang yang diterbangkan itu merupakan buatan Museum layang-layang Indonesia.
Beragam persiapan untuk acara ini dilakukan sebelumnya termasuk acara tambahan pada Selasa (29/5) mulai pukul 12.30 WIB di Silang Monas.
Yahya menilai karya museum layang-layang Indonesia luar biasa. “Layang-layang yang akan diterbangkan Presiden Jokowi dan PM Narendra Modi merupakan sebuah karya yang luar biasa. Museum ini memang sudah menghasilkan beragam karya layang-layang terbaik dan mengoleksinya dalam jumlah banyak,” ujar dia.
Untuk pameran bertema Ramayana ini, India menyertakan 15 ahli layang-layang. Tidak hanya itu, 50 layang-layang terbaik asal India juga untuk dipamerkan. Layang-layang memiliki banyak jenis dan bentuk, mulai dari dua dimensi hingga tiga dimensi.
Menpar menilai kunjungan Modi ke Indonesia pada 29-30 Mei 2018 ini akan berdampak baik bagi pariwisata Indonesia. Apalagi India dan Indonesia memiliki kedekatan budaya, seperti yang tampak pada pameran layang-layang ini.
“Kedekatan budaya keduanya sangat erat. Kondisi ini tentu menjadi nilai positif. Kami optimis jumlah kunjungan wisata India masih bisa dikembangkan. Jarak tempuhnya juga ideal," kata Yahya
Kunjungan wisman asal India ke Indonesia memang terus bertambah, pada tahun 2017 jumlah kunjungannya mencapai 485.314 orang. Jumlah ini meningkat 28,798 persen atau sebanyak 108.512 orang, dibandingkan 2016 sebesar 376.802 wisatawan.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018