Jakarta (Antaranews Babel) - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengajak segenap organisasi masyarakat (ormas) Islam bersatu mengedukasi masyarakat untuk melawan praktek politik uang dalam Pilkada serentak 2018 maupun Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 mendatang.
"Kita lawan bersama-sama money politics. Karena money politics merusak demokrasi dan menyuburkan korupsi," katanya.
Ajakan itu disampaikan dalam acara buka puasa bersama dengan Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Dewan Da'wah Islamiyah, Al Jamiatul Washliyah di Rumah Dinas Ketua MPR, Jakarta, Kamis (31/5).
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Mohamad Siddik, Ketua Umum Al Jamiatul Wasliyah Yusnar Yusuf dan Ketua Umum Tarbiyah PERTI Basri Bermanda
Zulkifli mengatakan sekarang adalah jaman demokrasi. Dalam pemilihan umum berlaku one man, one vote. Karena itu ia meminta agar dalam Pemilu jangan memilih berdasarkan uang, utang budi, atau sembako.
"Kita harus memilih pemimpin yang amanah, pemimpin yang melayani dan bisa memajukan negeri ini. Karena kalau memilih selalu pakai uang dan uang, kita tidak mendapat keberkahan," ujarnya.
"Saya meminta bantuan dari tokoh-tokoh, alim ulama, dan Ormas untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat. Janganlah menukar kedaulatannya dengan sembako," imbuhnya.
Zulkifli meyakini bila pemilihan tanpa politik uang maka akan membawa perubahan.
"Inilah yang kita yakini bahwa dalam era demokrasi ini bisa membawa perubahan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kita lawan bersama-sama money politics. Karena money politics merusak demokrasi dan menyuburkan korupsi," katanya.
Ajakan itu disampaikan dalam acara buka puasa bersama dengan Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Dewan Da'wah Islamiyah, Al Jamiatul Washliyah di Rumah Dinas Ketua MPR, Jakarta, Kamis (31/5).
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Mohamad Siddik, Ketua Umum Al Jamiatul Wasliyah Yusnar Yusuf dan Ketua Umum Tarbiyah PERTI Basri Bermanda
Zulkifli mengatakan sekarang adalah jaman demokrasi. Dalam pemilihan umum berlaku one man, one vote. Karena itu ia meminta agar dalam Pemilu jangan memilih berdasarkan uang, utang budi, atau sembako.
"Kita harus memilih pemimpin yang amanah, pemimpin yang melayani dan bisa memajukan negeri ini. Karena kalau memilih selalu pakai uang dan uang, kita tidak mendapat keberkahan," ujarnya.
"Saya meminta bantuan dari tokoh-tokoh, alim ulama, dan Ormas untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat. Janganlah menukar kedaulatannya dengan sembako," imbuhnya.
Zulkifli meyakini bila pemilihan tanpa politik uang maka akan membawa perubahan.
"Inilah yang kita yakini bahwa dalam era demokrasi ini bisa membawa perubahan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018