Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Stok ikan di pasar tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menipis seiring dengan berkurangnya pasokan dari nelayan pascalibur nasional Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Saat ini persediaan kurang dan harga ikan mengalami kenaikan yang cukup tinggi," kata salah seorang pedagang ikan, Rita, di Pangkalpinang, Minggu.

Ia dan beberapa rekannya kesulitan menambah stok ikan untuk memenuhi permintaan masyarakat yang tinggi pasca-Lebaran, karena nelayan masih berlebaran bersama keluarganya.

"Saat ini kami hanya mengandalkan pasokan dari warga yang hobi memancing di laut dengan hasil tangkapan sekitar lima hingga 10 kilogram," ujar Rita.

Ia mengatakan kekurangan stok mengakibatkan harga naik tinggi. Harga ikan tenggiri dari Rp65 ribu kini menjadi Rp95.000, padahal harga normalnya hanya Rp45.000 per kilogram.

Demikian juga harga ikan gembung kini naik menjadi Rp65.000, padahal sebelumnya Rp35.000 per kilogram, ikan ciu naik Rp55.000 dari sebelumnya Rp25.000 per kilogram, cumi-cumi Rp80.000 dari Rp35.000 per kilogram.

"Mau bagaimana lagi, kami terpaksa menaikkan harga, karena harga ikan dari pemancing juga tinggi," katanya.

Sementara itu, Nora salah seorang ibu rumah tangga menilai kenaikan harga ikan terlalu tinggi sehingga tidak membeli dalam jumlah banyak.

"Saya hanya membeli empat ons ikan tenggiri saja, karena harga yang tinggi," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018