Koba, Babel, (ANTARA) - Nilai produksi perikanan budi daya di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada 2023 mencapai Rp153.359.009 atau setara dengan volume ikan sebanyak 2.518,30 kilogram.
Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi di Koba, Selasa, mengatakan nilai produksi perikanan budi daya Rp153.359.009 berasal dari 93 kelompok budi daya ikan yang tersebar pada enam kecamatan.
Imam mengatakan produksi ikan tertinggi terdapat di Kecamatan Koba sebesar 1.767,28 ton dan produksi terendah terdapat di Kecamatan Lubuk Besar 77,08 ton.
Produksi tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan produksi pada 2022 sebanyak 2.491,31 ton.
"Jika melihat dari grafiknya, terjadi peningkatan produksi pada 2023 sebanyak 26,99 ton jika dibandingkan dengan data pada 2022," ujarnya.
Imam mengatakan dalam beberapa tahun ini permintaan masyarakat terhadap ikan air tawar tergolong tinggi, karena harga jauh lebih murah dibanding ikan laut.
"Lidah masyarakat Bangka Tengah sekarang sudah terbiasa mengonsumsi ikan air tawar, terutama jenis lele, gurame dan ikan nila," ujarnya.
Imam mengatakan, permintaan ikan air tawar yang sangat banyak saat ini adalah jenis lele dan nila terutama permintaan dari pengusaha rumah makan.
Dinas Perikanan Bangka Tengah juga mendorong warga membudidayakan ikan air tawar endemik lokal yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
"Warga terus kami dorong baik perorangan dan kelompok untuk membudidayakan ikan endemik yang merupakan ikan lokal yang memiliki nilai ekonomis tinggi," ujarnya.
Ia menjelaskan, banyak jenis ikan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan di antaranya ikan gabus, tepuyu (betok dalam bahasa Bangka), sepat dan jenis ikan lainnya yang hidup dan berkembang biak di sejumlah kolong atau lubang bekas penambangan bijih timah yang sudah ditinggalkan penambang dalam rentang waktu puluhan tahun.
"Ikan khas lokal atau endemik ini sebenarnya memiliki nilai ekonomis tinggi jika dibudidayakan, karena permintaan pasar juga tinggi seiring tingginya tingkat konsumsi warga terhadap ikan air tawar," ujarnya.