Jakarta (Antaranews Babel) -  Politisi Partai Golkar Mukhammad Misbakhun membantah sekaligus menepis tudingan yang menyebutkan bahwa ketua umumnya Airlangga Hartarto mengadu antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

"Pak Airlangga sama sekali tidak bermaksud mengadu Presiden Jokowi dengan Ibu Megawati. Saya hadir pada kampanye akbar tersebut dan menyaksikan langsung pernyataan yang disampaikan Pak Airlangga," kata Mukhammad Misbakhun melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa malam.

Mukhammad Misbakhun mengatakan hal itu menanggapi tudingan yang dilontarkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, terkait pernyataan Airlangga Hartarto, bahwa Presiden Joko Widodo mendukung Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur Jawa Timur.

Misbakhun menuturkan, Airlangga pada kampanye akbar calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Probolinggo, Sabtu (23/6) memang menyampaikan fakta tentang rekam jejak mantan menteri sosial itu. 

Khofifah saat menjadi menteri sosial merupakan kolega Airlangga yang menjadi menteri perindustrian di Kabinet Kerja pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. "Saya hadir pada kampanye itu dan menyaksikan langsung pernyataan Pak Airlangga. Pak Airlangga menyampaikan kedekatan Pak Jokowi dalam hubungan kerja secara nyata di kabinet, yang berarti secara otomatis akan lebih sering bertemu berkomunikasi,” tutur Misbakhun.

Ketua Departemen Pengawasan Pembangunan DPP Partai Golkar itu menambahkan, ajakan yang disampaikan Airlangga kepada warga Jawa Timur untuk memilih Khofifah tak menyalahi asas pemilu yakni luber dan jurdil, karena memilih adalah hak pribadi.

Misbakhun menegaskan, Airlangga tak bermaksud mengadu Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dimana PDI Perjuangan mengusung pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno pada pilkada Jawa Timur.

"Saya saksi mata yang hadir di samping Pak Airlangga. Saat beliau berorasi di kampanye itu, tidak ada satu kalimat pun yang menyebutkan nama Ibu Megawati. Pak Airlangga menyerukan agar masing-masing calon bersaing secara sehat dan menunjukkan kapasitas masing-masing," kata Misbakhun. 

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Timur II, Pasuruan dan Probolinggo, itu menilai, pernyataan Ahmad Basarah mencerminkan ketatnya persaingan elektabilitas antara Khofifah yang didukung Partai Golkar dengan Saifullah yang diusung PDI Perjuangan. "Jika PDI Perjuangan menganggapnya sebagai upaya adu domba antara Presiden Jokowi dan Ibu Megawati, itu adalah persepsi dari pribadi masing-masing. Hal ini bisa sangat dimengerti mengingat ketatnya persaingan elektabilitas masing-masing pasangan cagub-cawagub,” katanya.

Misbakhun juga mengingatkan, Partai Golkar dan PDI Perjuangan adalah partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo, serta kedua partai itu juga sama-sama mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada pemilu presiden 2019.

"Artinya siapa pun yang terpilih menjadi gubernur Jatim nantinya tetap akan mendukung Jokowi pada pemilu presiden 2019. Sudah selayaknya kampanye dan pernyataan-pernyataan politik disikapi secara dewasa dan dengan jiwa yang besar,” tuturnya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018