Jakarta (Antaranews Babel) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan sah-sah saja Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainal Majdi menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo sebagai Presiden dua periode karena pembangunan yang dijalankan sangat Indonesia sentris.
"Sah-sah saja, semua kepala daerah jangan lihat dia partainya dari mana pasti akan mendukung pemerintah pusat karena ada sinergi pembangunan di daerah," kata Tjahjo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan dukungan tersebut sangat wajar karena mengakui bahwa pembangunan yang dicanangkan Presiden Jokowi bersifat Indonesia sentris dan ada manfaatnya bagi masyarakat luas.
Karena itu menurut dia sangat wajar ketika para gubernur tersebut mendukung Jokowi sebagai presiden dua periode meskipun partainya memiliki opsi yang berbeda.
"Gubernur Sumatera Barat juga seperti itu, kami tidak lihat partainya namun dia mengakui bahwa pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi sifatnya Indonesia sentris sehingga didukung untuk dua periode. Apakah tidak boleh? Ya boleh saja meskipun partainya punya opsi lain," ujarnya.
Menurut dia, kepala daerah memiliki tanggungjawab untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang menilai pembangunan di era Presiden Jokowi berhasil dan menimbulkan pemerataan.
Dia menilai tidak perlu orang bersikap sinis melihat sikap TBG karena yang bersangkutan merasakan efek pembangunan.
Hal itu menurut dia sama seperti di Sumatera Barat yang di Pilpres 2014 suara Jokowi kalah namun Gubernur saat ini mendukung Jokowi karena merasakan efek pembangunan seperti infrastruktur, ekonomi, maupun sosial.
Sementara itu di sisi lain, menurut Tjahjo wajar apabila ada kepala daerah yang mendukung sosok di luar Jokowi di Pilpres 2019 karena tiap warga negara memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
"Dicalonkan partai lain bukan koalisi pemerintahan sah-sah saja, tidak ada aturannya. Karena setiap warga negara punya hak untuk dipilih dan memilih," katanya.
Sebelumnya, Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi menyatakan dukungan untuk Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kepemimpinannya pada periode periode kedua sebagai Presiden RI, Rabu (4/7).
Menurut TGB, keputusannya mendukung Jokowi itu setelah melalui pertimbangan yang berkaitan dengan kemaslahatan bangsa, umat dan akal sehat.
Dia menilai selama Jokowi memimpin, pencapaian kawasan ekonomi khusus Mandalika di NTB sudah berhasil dan apabila ada pergantian di level kepemimpinan nasional, maka akan terjadi kemandekan baik dari segi ekonomi maupun sosial di wilayah Mandalika dan juga NTB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Sah-sah saja, semua kepala daerah jangan lihat dia partainya dari mana pasti akan mendukung pemerintah pusat karena ada sinergi pembangunan di daerah," kata Tjahjo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan dukungan tersebut sangat wajar karena mengakui bahwa pembangunan yang dicanangkan Presiden Jokowi bersifat Indonesia sentris dan ada manfaatnya bagi masyarakat luas.
Karena itu menurut dia sangat wajar ketika para gubernur tersebut mendukung Jokowi sebagai presiden dua periode meskipun partainya memiliki opsi yang berbeda.
"Gubernur Sumatera Barat juga seperti itu, kami tidak lihat partainya namun dia mengakui bahwa pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi sifatnya Indonesia sentris sehingga didukung untuk dua periode. Apakah tidak boleh? Ya boleh saja meskipun partainya punya opsi lain," ujarnya.
Menurut dia, kepala daerah memiliki tanggungjawab untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang menilai pembangunan di era Presiden Jokowi berhasil dan menimbulkan pemerataan.
Dia menilai tidak perlu orang bersikap sinis melihat sikap TBG karena yang bersangkutan merasakan efek pembangunan.
Hal itu menurut dia sama seperti di Sumatera Barat yang di Pilpres 2014 suara Jokowi kalah namun Gubernur saat ini mendukung Jokowi karena merasakan efek pembangunan seperti infrastruktur, ekonomi, maupun sosial.
Sementara itu di sisi lain, menurut Tjahjo wajar apabila ada kepala daerah yang mendukung sosok di luar Jokowi di Pilpres 2019 karena tiap warga negara memiliki hak untuk dipilih dan memilih.
"Dicalonkan partai lain bukan koalisi pemerintahan sah-sah saja, tidak ada aturannya. Karena setiap warga negara punya hak untuk dipilih dan memilih," katanya.
Sebelumnya, Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi menyatakan dukungan untuk Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kepemimpinannya pada periode periode kedua sebagai Presiden RI, Rabu (4/7).
Menurut TGB, keputusannya mendukung Jokowi itu setelah melalui pertimbangan yang berkaitan dengan kemaslahatan bangsa, umat dan akal sehat.
Dia menilai selama Jokowi memimpin, pencapaian kawasan ekonomi khusus Mandalika di NTB sudah berhasil dan apabila ada pergantian di level kepemimpinan nasional, maka akan terjadi kemandekan baik dari segi ekonomi maupun sosial di wilayah Mandalika dan juga NTB.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018