Sungailiat (Antaranews Babel) - Masdiansyah Saputra bocah berusia sembilan tahun anak pasangan Mulyono (44) dan Sahniar (33) warga Desa Gunung Muda di Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membutuhkan bantuan uluran tangan dermawan karena mengalami kebocoran pada testisnya.
"Ia mengalami kelainan pada organ testisnya, bocor saat buang air kecil. Kata dokter harus menjalani dua kali operasi di Jakarta," kata Sahniar di Sungailiat, Rabu.
Hasil diagnosa dokter anaknya mengalami undesensus testis bilateral dan hipospodia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sungailiat.
Dokter juga mendiagnosa tampak parenchym testis kanan maupun kiri diregio scrotum menyerupai echo parenchyma testis kanan ukuran 1,35 ? 0,74 cm, dicanalis inguinal kanan dan parenchyma testis kiri ukuran 1,32 ? 0,71 cm dicanalis inguinal kiri.
"Kata dokter waktu itu sejak kecil, tapi baru mengetahui sejak berumur 6 bulan. Kita tidak punya biaya jadi hanya diam, suami buta huruf dan kerja serabutan cukup buat makan saja," tambahnya.
Dia menyebutkan seperti dijelaskan dokter gangguan undensensus testis bilateral dan hipospodia dalam bahasa awam adalah bocor batang testis dan naiknya buah zakar ke atas sehingga harus dioperasi dua kali.
Diharapkannya, ada pihak terkait dan warga masyarakat yang terketuk untuk membantu anaknya guna menjalani operasi di Jakarta.
"Kami harap dan bersyukur jika ada yang mau membantu meringankan biaya anak saya. Dermawan bisa menghubungi kediaman kami di Gang Greget tepatnya di belakang SDN 22 Belinyu atau ke nomor 85383327185, donasi bantuan dapat disalurkan rekening saya atas nama Syaniar BRI: 355901023800534 yang baru kami buat untuk ke Jakarta," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Ia mengalami kelainan pada organ testisnya, bocor saat buang air kecil. Kata dokter harus menjalani dua kali operasi di Jakarta," kata Sahniar di Sungailiat, Rabu.
Hasil diagnosa dokter anaknya mengalami undesensus testis bilateral dan hipospodia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sungailiat.
Dokter juga mendiagnosa tampak parenchym testis kanan maupun kiri diregio scrotum menyerupai echo parenchyma testis kanan ukuran 1,35 ? 0,74 cm, dicanalis inguinal kanan dan parenchyma testis kiri ukuran 1,32 ? 0,71 cm dicanalis inguinal kiri.
"Kata dokter waktu itu sejak kecil, tapi baru mengetahui sejak berumur 6 bulan. Kita tidak punya biaya jadi hanya diam, suami buta huruf dan kerja serabutan cukup buat makan saja," tambahnya.
Dia menyebutkan seperti dijelaskan dokter gangguan undensensus testis bilateral dan hipospodia dalam bahasa awam adalah bocor batang testis dan naiknya buah zakar ke atas sehingga harus dioperasi dua kali.
Diharapkannya, ada pihak terkait dan warga masyarakat yang terketuk untuk membantu anaknya guna menjalani operasi di Jakarta.
"Kami harap dan bersyukur jika ada yang mau membantu meringankan biaya anak saya. Dermawan bisa menghubungi kediaman kami di Gang Greget tepatnya di belakang SDN 22 Belinyu atau ke nomor 85383327185, donasi bantuan dapat disalurkan rekening saya atas nama Syaniar BRI: 355901023800534 yang baru kami buat untuk ke Jakarta," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018