Sungailiat (Antara Babel) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Zulkarnain mengatakan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) akan mendatangi pasien rawat inap di rumah sakit saat pelaksaanaan Pemilu Legislatif 2014.
"Bagi pasien rawat inap yang tidak mampu datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) maka pihak KPPS yang akan mendatanginya dengan disaksikan oleh salah satu anggota keluarganya maupun saksi lain yang ditunjuk," katanya di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, KPPS yang akan mendatangi di semua rumah sakit merupakan TPS terdekat dari rumah sakit tersebut untuk mempermudah baik pihak KPPS maupun bagi pasien untuk menyampaikan hak suara memilih wakil rakyat.
"Pasien yang menyampaikan hak suaranya tersebut bisa saja mereka dari daerah setempat atau yang masuk dalam daftar pilih di TPS itu atau juga pasien dari luar daerah yang nantinya akan dimasukan dalam daftar pemilih tambahan," jelasnya.
Menurutnya, untuk menghindari hal yang tidak diingin pada saat pencoblosan, pasien yang menyampaikan hak suaranya hanya diperbolehkan disaksikan oleh salah satu anggota keluarganya maupun saksi lain yang ditunjuk dan dipercaya, sehingga pasien dalam memilih wakil rakyat sesuai dengan hati nuraninya.
"Kami nantinya akan berkoordinasi dengan pihak disemua rumah sakit untuk mendapatkan data seluruh pasien rawat inap yang sudah mempunyai hak menyampaikan suaranya. Tetapi bisa saja data itu akan berubah karena pada saat hari pencoblosan pasien sudah diperbolehkan pulang oleh dokter," katanya.
Begitupula halnya dengan mata pilih di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), kata dia, mata pilih bagi warga binaan akan diarahkan di TPS terdekat dari Lapas baik pemilih tetap maupun pemilih tambahan.
"Dengan harapan melalui layanan ini baik mereka yang sakit maupun teman-teman warga binaan dapat menyampaikan hak pilihnya memilih wakil rakyat sesuai yang diinginkan guna pembangunan lima tahun ke depan," jelasnya.
Dia mengatakan untuk surat suara tambahan sampai dengan sekarang pihaknya belum menerima dari KPU pusat dan diharapkan dalam waktu dekat suara suara tambahan sudah diterima pihaknya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Bagi pasien rawat inap yang tidak mampu datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) maka pihak KPPS yang akan mendatanginya dengan disaksikan oleh salah satu anggota keluarganya maupun saksi lain yang ditunjuk," katanya di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, KPPS yang akan mendatangi di semua rumah sakit merupakan TPS terdekat dari rumah sakit tersebut untuk mempermudah baik pihak KPPS maupun bagi pasien untuk menyampaikan hak suara memilih wakil rakyat.
"Pasien yang menyampaikan hak suaranya tersebut bisa saja mereka dari daerah setempat atau yang masuk dalam daftar pilih di TPS itu atau juga pasien dari luar daerah yang nantinya akan dimasukan dalam daftar pemilih tambahan," jelasnya.
Menurutnya, untuk menghindari hal yang tidak diingin pada saat pencoblosan, pasien yang menyampaikan hak suaranya hanya diperbolehkan disaksikan oleh salah satu anggota keluarganya maupun saksi lain yang ditunjuk dan dipercaya, sehingga pasien dalam memilih wakil rakyat sesuai dengan hati nuraninya.
"Kami nantinya akan berkoordinasi dengan pihak disemua rumah sakit untuk mendapatkan data seluruh pasien rawat inap yang sudah mempunyai hak menyampaikan suaranya. Tetapi bisa saja data itu akan berubah karena pada saat hari pencoblosan pasien sudah diperbolehkan pulang oleh dokter," katanya.
Begitupula halnya dengan mata pilih di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), kata dia, mata pilih bagi warga binaan akan diarahkan di TPS terdekat dari Lapas baik pemilih tetap maupun pemilih tambahan.
"Dengan harapan melalui layanan ini baik mereka yang sakit maupun teman-teman warga binaan dapat menyampaikan hak pilihnya memilih wakil rakyat sesuai yang diinginkan guna pembangunan lima tahun ke depan," jelasnya.
Dia mengatakan untuk surat suara tambahan sampai dengan sekarang pihaknya belum menerima dari KPU pusat dan diharapkan dalam waktu dekat suara suara tambahan sudah diterima pihaknya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014