Sungailiat (Antaranews Babel) - Wakil Bupati Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Rustamsyah meminta para pekebun maupun petani tidak membakar lahan sembarangan mengingat sekarang musim kemarau sehingga risiko terjadi kebakaran lebih tinggi.

"Saya meminta petani untuk tidak sembarangan membakar lahan sebab ketika kemarau mengintai, lahan yang kering ketika terbakar akan mudah merambat ke areal lain," katanya di Sungailiat, Sabtu.

Ia menjelaskan, setiap tahun selama musim kemarau selalu terjadi kebakaran hutan dengan adanya pembukaan lahan baru dengan cara mudah yaitu membakar yang risikonya cukup tinggi.

"Pada umumnya kebiasaan petani membuka lahan dengan membakar sehingga memicu kebakaran hutan, lahan perkebunan dan polusi udara yang merugikan orang lainnya," katanya.

Ia juga meminta aparat desa dan kecamatan turun langsung ke permukiman dekat dengan kawasan hutan agar bisa mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran sebab angin kencang juga sedang melanda daerah ini.

"untuk pengendalian kebakaran hutan, lahan dan pekarangan diperlukan kesiapsiagaan semua pihak dengan menyosialisasikan larangan membakar sesuai aturan berlaku," katanya.

Ia mengharapkan, petani yang sudah tidak sabar membuka lahan pertaniannya, agar berhati-hati jika ingin melakukan aktivitas pembakaran sehingga tidak mengancam wilayah permukiman maupun kawasan hutan daerah ini.

"Warga yang ingin membakar lahan diharapkan membakarnya secara bertahap dan membatasinya agar api tidak mudah merambat ke hutan dan lahan perkebunan petani lainnya," ujarnya.

Wabub juga mengimau petani jika ingin membakar lahan, api dipastikan harus benar-benar padam sebelum meninggalkan lahan. Salah satu langka yang sederhana yaitu tidak membuang puntung rokok sembarang, serta tidak meninggalkan lahan apabila api masih menyala.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018