Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama Januari hingga Juli 2018 menanggani 59 kasus kebakaran hutan, rumah, pasar dan fasilitas umum lainnya di daerah itu.

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menekan kebakaran lahan, hutan dan rumah penduduk selama musim kemarau ini," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan sebanyak 59 kasus kebakaran ini dengan rincian kebakaran lahan dan hutan 28 kasus, rumah penduduk 25 kasus dan kebakaran pasar, gudang, sekolah swasta sebanyak enam kasus tersebar di kabupaten/kota.

Sementara itu jumlah korban sebanyak 46 orang dan tiga di antaranya meninggal dunia, karena terjebak dan kehabisan oksigen di dalam rumahnya yang terbakar.

"Kebakaran hutan dan lahan ini rata-rata disebabkan api puntung rokok, sementara rumah dan pasar karena konslekting listrik," ujarnya.

Menurut dia potensi kebakaran hutan, lahan dan rumah selam musim kemarau ini cukup tinggi. Oleh karena itu, pihaknya membentuk posko siaga 24 jam untuk mengantisipasi bencana ini.

"Kami juga mengencarkan sosialisasi kepada masyarakat dan perusahaan perkebunan untuk tidak membakar lahan selama musim kemarau ini," katanya.

Ia berharap pemerintah kabupaten/kota untuk ikut mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan ini. Jangan sampai terjadi kebakaran hutan yang tidak terkendali yang menimbulkan asap, kabut yang merugikan masyarakat luas.

         "Mudah-mudahan dengan adanya sinergitas antara pemerintah, perusahaan perkebunan dan masyarakat ini dapat menekan kebakaran hutan, lahan dan rumah selama musim kemarau tahun ini," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018