Sungailiat (Antaranews Babel) - PT Timah Tbk, mengimbau kepada masyarakat agar tidak merusak atau menambang kembali lahan yang sudah direklamasi supaya lahan tersebut kembali hijau.

"Kita sudah mereklamasi setiap lahan tambang yang diolah dengan melakukan penghijauan kembali sesuai dengan program yang ada di perusahaan," kata Direktur Utama PT Timah Tbk, Mochtar Riza Pahlevi di Sungailiat, Senin.

Ia mengatakan, hampir seluruh kawasan produksi PT Timah Tbk, khususnya di darat sudah direklamasi, tapi masih saja ada warga yang melakukan penambangan di kawasan itu walaupun sudah ada plang larangan.

Menurut dia, kesadaran warga untuk menjaga dan ikut memelihara lahan reklamasi masih kurang, padahal ini salah satu bentuk kepedulian PT Timah Tbk sehingga akan dilakukan tindakan sesuai aturan berlaku.

"Kami imbau kepada masyarakat jangan ditambang lagi sebelum masa waktu yang ditentukan, reklamasi itu ada waktunya apalagi dana reklamasi itu tidak sedikit," katanya.

Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yan Megawandi mengatakan semoga PT Timah Tbk semakin maju, apalagi sudah 42 tahun PT Timah Tbk berkarya selaku badan usaha milik negara di Indonesia, khususnya di Bangka Belitung.

"Semoga apa yang dilakukan PT Timah tbk selalu memberikan efek positif bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan sosial melalui dana Coorporation Social Responcibility," katanya.

Diharapkannya, PT Timah Tbk terus turut memperhatikan lingkungan dengan memperbesar proses reklamasi, sehingga lingkungan di Babel bisa kembali sedia kala, kepada masyarakat dapat bekerja sama menjaga setiap lokasi yang sudah direklamasi jangan kembali di tambang sebab anggaran yang dikeluarkan PT Timah Tbk sudah besar untuk reklamasi tersebut.

"Warga harus ikut menjaga bukannya merusak lagi, apalagi biaya reklamasi itu cukup besar, reklamasi ini demi kelestarian lingkungan jadi harus dijaga bersama baik pemerintah maupun masyarakat," katanya.

Pewarta: Dwi HP

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018