Jakarta (Antaranews Babel) - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menggungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di segmen pemilih perempuan atau "emak-emak".
"Di kantong pemilih 'emak-emak' atau perempuan, Jokowi-Ma’ruf meraih 50,2 persen sedangkan Prabowo Sandiaga 30,0 persen, atau selisih dua digit," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Selasa.
Segmen "emak-emak" belakangan menjadi salah satu fokus partai-partai pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Adjie mengatakan hasil survei menunjukkan bahwa kampanye partai "emak-emak" yang disampaikan Sandiaga Uno dalam pidato pendaftaran ke KPU, belum berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Prabowo-Sandiaga.
Selain itu kata dia, keunggulan Jokowi-Ma'ruf juga terlihat pada segmen pemilih Muslim sebagai pemilih terbesar, di mana keduanya memperoleh 52,7 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga 27,9 persen.
"Namun jauhnya jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi pada pemilih Muslim tidak terjadi pada pemilih minoritas. Pada pemilih minoritas keunggulan jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandiaga hanya terpaut 3,9 persen," jelasnya.
Lebih jauh pada segmen "wong cilik" Jokowi-Ma'ruf memperoleh 54,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 25,2 persen.
Pada segmen kaum terpelajar, Jokowi-Ma'ruf kalah dari Prabowo-Sandiaga. Jokowi-Ma'ruf memperoleh 40,4 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 44,5 persen.
Menurut Adjie, kelompok terpelajar ini memiliki kemampuan menjadi penggiring opini publik.
Sedangkan pada segmen pemilih milenial atau berusia dibawah 40 tahun, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 50,8 persen dan Prabowo-Sandiaga 31,8 persen.
"Dengan demikiam dari total enam kantong suara penting, Jokowi-Ma'ruf unggul di lima segmen, sementara Prabowo-Sandiaga unggul di satu segmen. Skor 5-1 untuk keunggulan sementara Jokowi-Ma'ruf pascapendaftaran capres-cawapres," ujarnya.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 12-19 Agustus 2018 melalui wawancara secara langsung (face to face interview) menggunakan kuesioner.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan "margin of error" sebesar plus minus 2,9 persen.
Survei dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Di kantong pemilih 'emak-emak' atau perempuan, Jokowi-Ma’ruf meraih 50,2 persen sedangkan Prabowo Sandiaga 30,0 persen, atau selisih dua digit," kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Selasa.
Segmen "emak-emak" belakangan menjadi salah satu fokus partai-partai pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Adjie mengatakan hasil survei menunjukkan bahwa kampanye partai "emak-emak" yang disampaikan Sandiaga Uno dalam pidato pendaftaran ke KPU, belum berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Prabowo-Sandiaga.
Selain itu kata dia, keunggulan Jokowi-Ma'ruf juga terlihat pada segmen pemilih Muslim sebagai pemilih terbesar, di mana keduanya memperoleh 52,7 persen suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga 27,9 persen.
"Namun jauhnya jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandi pada pemilih Muslim tidak terjadi pada pemilih minoritas. Pada pemilih minoritas keunggulan jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandiaga hanya terpaut 3,9 persen," jelasnya.
Lebih jauh pada segmen "wong cilik" Jokowi-Ma'ruf memperoleh 54,7 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 25,2 persen.
Pada segmen kaum terpelajar, Jokowi-Ma'ruf kalah dari Prabowo-Sandiaga. Jokowi-Ma'ruf memperoleh 40,4 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 44,5 persen.
Menurut Adjie, kelompok terpelajar ini memiliki kemampuan menjadi penggiring opini publik.
Sedangkan pada segmen pemilih milenial atau berusia dibawah 40 tahun, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 50,8 persen dan Prabowo-Sandiaga 31,8 persen.
"Dengan demikiam dari total enam kantong suara penting, Jokowi-Ma'ruf unggul di lima segmen, sementara Prabowo-Sandiaga unggul di satu segmen. Skor 5-1 untuk keunggulan sementara Jokowi-Ma'ruf pascapendaftaran capres-cawapres," ujarnya.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 12-19 Agustus 2018 melalui wawancara secara langsung (face to face interview) menggunakan kuesioner.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan "margin of error" sebesar plus minus 2,9 persen.
Survei dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018