Toboali (Antaranews Babel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membekali aparatur desa dan kelurahan se-Kabupaten Bangka Selatan dalam penanggulangan bencana alam di daerah itu.
"Jumlah peserta kegiatan ini ada sebanyak 100 orang perwakilan dari kelurahan dan desa, " kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Toboali, Jumat.
Ia mengatakan, pembekalan penanggulangan bencana alam kepada aparatur pemerintah desa dan kelurahan dilakukan melalui kegiatan sosialisasi beberapa materi yang berfokus pada bencana alam, non alam dan sosial.
"Tiga fokus materi yang disampaikan kepada para peserta yakni bencana alam, non alam dam sosial yang sering terjadi di tengah tengah masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, melalui mitigasi bencana di daerah kerawanan terjadinya bencana ini diharapkan melatih masyarakat menjadi tangguh dalam menghadapi bencana.
Selain itu, masalah bencana adalah merupakan prioritas nasional, namun sampai saat ini kesiapsiagaan belum nampak dan satu padu karena masih banyak OPD yang bergerak sendiri saat terjadinya bencana.
"Kami berharap melalui sosialisasi mitigasi bencana di daerah rawan dapat timbulnya sinkronisasi masing masing OPD dalam menanggulangi bencana di daerah ini," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana dapat membuat mereka cepat tanggap membantu warga terutama paska bencana terjadi.
"Siapa pun pasti tidak ingin tertimpa bencana, namun ini merupakan langkah awal sebagai bentuk antisipasi dalam menanggulangi setiap bencana dan tidak kelabakan, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Jumlah peserta kegiatan ini ada sebanyak 100 orang perwakilan dari kelurahan dan desa, " kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa di Toboali, Jumat.
Ia mengatakan, pembekalan penanggulangan bencana alam kepada aparatur pemerintah desa dan kelurahan dilakukan melalui kegiatan sosialisasi beberapa materi yang berfokus pada bencana alam, non alam dan sosial.
"Tiga fokus materi yang disampaikan kepada para peserta yakni bencana alam, non alam dam sosial yang sering terjadi di tengah tengah masyarakat," ujarnya.
Menurut dia, melalui mitigasi bencana di daerah kerawanan terjadinya bencana ini diharapkan melatih masyarakat menjadi tangguh dalam menghadapi bencana.
Selain itu, masalah bencana adalah merupakan prioritas nasional, namun sampai saat ini kesiapsiagaan belum nampak dan satu padu karena masih banyak OPD yang bergerak sendiri saat terjadinya bencana.
"Kami berharap melalui sosialisasi mitigasi bencana di daerah rawan dapat timbulnya sinkronisasi masing masing OPD dalam menanggulangi bencana di daerah ini," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana dapat membuat mereka cepat tanggap membantu warga terutama paska bencana terjadi.
"Siapa pun pasti tidak ingin tertimpa bencana, namun ini merupakan langkah awal sebagai bentuk antisipasi dalam menanggulangi setiap bencana dan tidak kelabakan, " katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018