Koba (Antaranews Babel) - Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan "kolong" atau lubang bekas penambangan bijih timah di daerah sangat layak menjadi tempat pembudidayaan ikan air tawar.

"Kondisi air kolong sudah dilakukan uji laboratorium, sudah dinyatakan layak dan beberapa kelompok pembudi daya sudah mencoba mengembangkan ikan dengan manfaatkan kolong," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, Dedi Muchdiyat di Koba, Sabtu.

Pihaknya sudah melakukan inventarisasi terhadap jumlah lubang bekas penambangan bijih timah di daerah itu untuk melihat potensi yang akan dikembangkan.

"Potensinya cukup tinggi jika digarap secara optimal karena terdapat ribuan unit kolong yang tersebar pada enam kecamatan di daerah ini," katanya.

Ada berbagai jenis ikan air tawar yang dikembangkan di antaranya lele, nila, patin, gurami dan jenis ikan air tawar lainnya.

"Pemerintah daerah juga terus mendorong dan membantu para pembudi daya ikan air tawar dengan memanfaatkan kolong, di antaranya dengan menyalurkan bantuan sarana dan prasarana," katanya.

Data Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah menunjukkan saat ini sudah tercatat sebanyak 11 kolong yang sudah dimanfaatkan menjadi kolam ikan air tawar.

"Terutama kolong atau lubang bekas tambang yang sudah ditinggalkan selama 10 tahun karena kualitas airnya lebih baik, timbal dan mercurinya juga lebih aman serta layak menjadi tempat budi daya ikan air tawar," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018