Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan membangun pembangkit listrik berbahan baku sampah, guna memenuhi kebutuhan energi dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
"Saat ini kita masih membahas kepastian lokasi, mekanisme dan tata cara pembangunan pembangkit listrik berbahan baku sampah masyarakat ini," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel Yan Megawandi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan sumber energi terbarukan berbahan baku sampah tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga mengoptimalkan tata kelola tempat pembuangan sampah regional dan membiasakan pemerintah daerah untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk berinovasi membangun energi terbarukan ini.
"Kita berkeiginan listrik berbahan sampah ini secepatnya dibangun, karena memiliki banyak manfaat," ujarnya.
Menurut dia dalam mempercepat pembangunan pembangkit listrik ini, pemerintah provinsi telah memasukkan dalam perencanaan tata ruang pembangunan daerah.
"Kita membutuhkan komitmen masyarakat di lokasi pembangunan pembangkit listrik berbahan sampah, karena ini penting demi kelancaran pembangunan energi terbarukan yang akan melibatkan pihak ketiga," katanya.
Ia menambahkan pembangunan listrik tenaga sampah ini merupakan salah satu inovasi pemerintah dalam mewujudkan energi terbarukan.
"Teknologi pengelolaan sampah menjadi energi listrik sudah ada. Oleh karena itu, pemerintah provinsi terus berupaya mempercepat pembangunan listrik berbahan baku sampah ini," ujarnya.
Kabid Pemeliharaan Lingkungan Hidup Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Babel, Wijaya mengatakan volume sampah pada 2016 mencapai 611 ton per hari.
"Kami memperkirakan volume sampah dalam tiga tahun terakhir ini terus bertambah, karena meningkatnya jumlah penduduk di daerah ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Saat ini kita masih membahas kepastian lokasi, mekanisme dan tata cara pembangunan pembangkit listrik berbahan baku sampah masyarakat ini," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Babel Yan Megawandi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan sumber energi terbarukan berbahan baku sampah tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga mengoptimalkan tata kelola tempat pembuangan sampah regional dan membiasakan pemerintah daerah untuk memanfaatkan potensi yang ada untuk berinovasi membangun energi terbarukan ini.
"Kita berkeiginan listrik berbahan sampah ini secepatnya dibangun, karena memiliki banyak manfaat," ujarnya.
Menurut dia dalam mempercepat pembangunan pembangkit listrik ini, pemerintah provinsi telah memasukkan dalam perencanaan tata ruang pembangunan daerah.
"Kita membutuhkan komitmen masyarakat di lokasi pembangunan pembangkit listrik berbahan sampah, karena ini penting demi kelancaran pembangunan energi terbarukan yang akan melibatkan pihak ketiga," katanya.
Ia menambahkan pembangunan listrik tenaga sampah ini merupakan salah satu inovasi pemerintah dalam mewujudkan energi terbarukan.
"Teknologi pengelolaan sampah menjadi energi listrik sudah ada. Oleh karena itu, pemerintah provinsi terus berupaya mempercepat pembangunan listrik berbahan baku sampah ini," ujarnya.
Kabid Pemeliharaan Lingkungan Hidup Pengelolaan Sampah dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Babel, Wijaya mengatakan volume sampah pada 2016 mencapai 611 ton per hari.
"Kami memperkirakan volume sampah dalam tiga tahun terakhir ini terus bertambah, karena meningkatnya jumlah penduduk di daerah ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018