Pangkalpinang (Antaranews Babel) - PT Timah Tbk membantu Desa Bukit Kijang, Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan budidaya ikan air tawar sistem kerambah apung di kolong bekas penambangan bijih timah, guna meningkatkan kesejahteraan warga desa itu.
"Alhamdulillah bantuan PT Timah sebesar Rp53 juta ini sangat membantu pemerintah desa mengembangkan budidaya lele, bawal, nila dan ikan air tawar lainnya," kata Kepala Desa Bukit Kijang Idryansyah usai menerima bantuan CSR PT Timah Tbk di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan budidaya ikan air tawar sistem kerambang apung dikembangkan di kolong bekas tambang timah seluas delapan hektare, sehingga dapat meningkatkan pendapatkan keluarga warga Desa Bukit Kijang.
"Selama ini bekas tambang ini terbengkalai dan belum dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat," katanya.
Menurut dia bantuan dana CSR PT Timah ini untuk pembuatan kerambah apung berkerangka baja ringan, karena dinilai ekonomis, lebih kuat dan tahan lama dibandingkan menggunakan kayu, bambu dan lainnya.
"Baja ringan ini bisa bertahan lima tahun, sementara kayu hanya mampu satu hingga dua tahun," katanya.
Ia menambahkan Desa Bukit Kijang merupakan salah satu daerah penambangan bijih timah, sehingga dengan adanya program ini dapat mengubah imej dari menambang beralih membudidaya ikan, beternak sapi, menanam sayur mayur di lahan bekas tambang.
"Alhamdulillah PT Timah selalu mendukung program desa dalam mengembangkan budidaya perikanan, peternakan dan pertanian dengan memanfaatkan lahan bekas tambang bijih timah," ujarnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Timah Tbk Anggi Siahaan berharap bantuan program CSR ini dapat bermanfaat bagi pemerintah desa dalam memberdayakan pereknomian masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan bantuan ini dapat membuka lapangan kerja baru, menekan angka pengangguran di daerah perdesaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Alhamdulillah bantuan PT Timah sebesar Rp53 juta ini sangat membantu pemerintah desa mengembangkan budidaya lele, bawal, nila dan ikan air tawar lainnya," kata Kepala Desa Bukit Kijang Idryansyah usai menerima bantuan CSR PT Timah Tbk di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan budidaya ikan air tawar sistem kerambang apung dikembangkan di kolong bekas tambang timah seluas delapan hektare, sehingga dapat meningkatkan pendapatkan keluarga warga Desa Bukit Kijang.
"Selama ini bekas tambang ini terbengkalai dan belum dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat," katanya.
Menurut dia bantuan dana CSR PT Timah ini untuk pembuatan kerambah apung berkerangka baja ringan, karena dinilai ekonomis, lebih kuat dan tahan lama dibandingkan menggunakan kayu, bambu dan lainnya.
"Baja ringan ini bisa bertahan lima tahun, sementara kayu hanya mampu satu hingga dua tahun," katanya.
Ia menambahkan Desa Bukit Kijang merupakan salah satu daerah penambangan bijih timah, sehingga dengan adanya program ini dapat mengubah imej dari menambang beralih membudidaya ikan, beternak sapi, menanam sayur mayur di lahan bekas tambang.
"Alhamdulillah PT Timah selalu mendukung program desa dalam mengembangkan budidaya perikanan, peternakan dan pertanian dengan memanfaatkan lahan bekas tambang bijih timah," ujarnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Timah Tbk Anggi Siahaan berharap bantuan program CSR ini dapat bermanfaat bagi pemerintah desa dalam memberdayakan pereknomian masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan bantuan ini dapat membuka lapangan kerja baru, menekan angka pengangguran di daerah perdesaan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018