Sungailiat (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendata keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan pangan non tunai (BPNT) di daerah itu sebanyak 10.100 kepala keluarga tersebar di delapan kecamatan.
"BPNT ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin yang merupakan program Kementerian Sosial Republik Indonesia," kata pelaksana harian Bupati Bangka, Akhmad Mukhsin di Sungailiat, Rabu.
Dikatakannya, di Kabupaten Bangka jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 10.100 kepala keluarga terbagi di 8 kecamatan terdiri dari Kecamatan Sungailiat sebanyak 1.559 kepala keluarga, Kecamatan Riau Silip sebanyak 1.088 kepala keluarga, Kecamatan Puding Besar sebanyak 1.183 kepala keluarga.
Kemudian, Kecamatan Pemali sebanyak 533 kepala keluarga, Kecamatan Merawang sebanyak 864 kepala keluarga, Kecamatan Mendo Barat sebanyak 2.336 kepala keluarga, Kecamatan Belinyu sebanyak 1.548 kepala keluarga dan Kecamatan Bakam sebanyak 989 kepala keluarga.
Menurut dia, di Kabupaten Bangka hingga Oktober, KPM masih menerima 10 kg beras selanjutnya setelah menerima BPNT berupa kartu combo maka KPM akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 110.000 untuk dibelanjakan beras dan telur di E-Warung sebanyak 11 unit di setiap kecamatan di Kabupaten Bangka.
"Penerima manfaat adalah keluarga kondisi sosial ekonomi 25
persen terendah di daerah pelaksanaan penerima bantuan sosial baik beras sejahtera dan BPNT," katanya.
BPNT bertujuan mengurangi beban keluarga penerima manfaat, memberikan gizi lebih seimbang kepada keluarga penerima manfaat, meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu kepada penerima manfaat, memberikan pilihan dan kendali manfaat bagi keluarga penerima manfaat, mendorong pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Manfaat BPNT ini meningkatkan ketahanan pangan bagi keluarga penerima manfaat sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial penanggulangan kemiskinan.
Meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial. Meningkatnya transaksi non tunai dalam agenda gerakan non tunai.Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyaluran non tunai.
Meningkatnya, pertumbuhan ekonomi di daerah terutama usaha mikro kecil dan perdagangan.
"Sumber data penerima bantuan pangan adalah data terpadu program penangganan fakir miskin yang merupakan hasil pemuktahiran basis data terpadu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"BPNT ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin yang merupakan program Kementerian Sosial Republik Indonesia," kata pelaksana harian Bupati Bangka, Akhmad Mukhsin di Sungailiat, Rabu.
Dikatakannya, di Kabupaten Bangka jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 10.100 kepala keluarga terbagi di 8 kecamatan terdiri dari Kecamatan Sungailiat sebanyak 1.559 kepala keluarga, Kecamatan Riau Silip sebanyak 1.088 kepala keluarga, Kecamatan Puding Besar sebanyak 1.183 kepala keluarga.
Kemudian, Kecamatan Pemali sebanyak 533 kepala keluarga, Kecamatan Merawang sebanyak 864 kepala keluarga, Kecamatan Mendo Barat sebanyak 2.336 kepala keluarga, Kecamatan Belinyu sebanyak 1.548 kepala keluarga dan Kecamatan Bakam sebanyak 989 kepala keluarga.
Menurut dia, di Kabupaten Bangka hingga Oktober, KPM masih menerima 10 kg beras selanjutnya setelah menerima BPNT berupa kartu combo maka KPM akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 110.000 untuk dibelanjakan beras dan telur di E-Warung sebanyak 11 unit di setiap kecamatan di Kabupaten Bangka.
"Penerima manfaat adalah keluarga kondisi sosial ekonomi 25
persen terendah di daerah pelaksanaan penerima bantuan sosial baik beras sejahtera dan BPNT," katanya.
BPNT bertujuan mengurangi beban keluarga penerima manfaat, memberikan gizi lebih seimbang kepada keluarga penerima manfaat, meningkatkan ketepatan sasaran dan waktu kepada penerima manfaat, memberikan pilihan dan kendali manfaat bagi keluarga penerima manfaat, mendorong pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Manfaat BPNT ini meningkatkan ketahanan pangan bagi keluarga penerima manfaat sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial penanggulangan kemiskinan.
Meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial. Meningkatnya transaksi non tunai dalam agenda gerakan non tunai.Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyaluran non tunai.
Meningkatnya, pertumbuhan ekonomi di daerah terutama usaha mikro kecil dan perdagangan.
"Sumber data penerima bantuan pangan adalah data terpadu program penangganan fakir miskin yang merupakan hasil pemuktahiran basis data terpadu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018