Sungailiat (Antaranews Babel) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjamin ikan hasil tangkapan nelayan setempat tidak menggunakan formalin atau obat pengawet bahaya lainnya karena menggunakan es.

"Kami menjamin nelayan di seluruh sentra produksi tidak ada yang menggunakan formalin untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya," kata Ketua HNSI Kabupaten Bangka, Ridwan, di Sungailiat, Jumat.

Ia mengatakan semua nelayan menggunakan es sebagai bahan pengawet ikan baik saat masih di laut maupun pada waktu penyimpangan sebelum didistrubusikan ke pasar.

"Pengawetan ikan menggunakan es curah maupun es balok menjadi pilihan utama bagi nelayan karena terjaga kualitas ikannya," katanya.

Dia menegaskan sampai sekarang belum ditemukan nelayan yang menggunakan bahan pengawet ikan dari zat berbahaya.

"Kebutuhan es yang diperuntukan mengawetkan ikan hasil tangkapan volumenya disesuaikan dengan alat tangkapnya, biasanya kapal yang menggunakan alat tangkap jaring lebih banyak menggunakan es dibandingkan nelayan dengan alat tangkap pancing," jelasnya.

Dia mengatakan es curah yang diperuntukkan nelayan dipasok dari sejumlah pedagang dari pabrik es baik yang ada di lingkungan pelabuhan maupun yang ada di luar pelabuhan.

Uji laboratorium untuk mengetahui keamanan ikan tangkapan nelayan secara berkala dilakukan oleh lembaga terkait.

"Kami juga sering mengingatkan nelayan agar jangan sekali-kali mengawetkan ikan hasil tangkapannya menggunakan formalin ataun zat pengawet berbahaya lainnya," jelasnya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018