Koba (Antaranews Babel) - Bupati Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ibnu Saleh mengatakan program resi gudang merupakan salah satu solusi untuk mendongkrak harga lada.

"Resi gudang hanya bagian dari solusi saja dan itu sudah mulai kita terapkan di Bangka Tengah," katanya di Koba, Minggu.

Ia menjelaskan, resi gudang adalah tempat menampung lada petani dengan legalitas yang jelas karena petani memegang resi sebagai bukti lada yang dititipkan di gudang.

"Program resi gudang di antara upaya untuk mendongkrak harga lada, namun tidak hanya itu saja tetapi ada upaya lain yang bisa menyejahterakan petani lada," katanya.

Ibnu Saleh lebih cenderung mendorong petani lada untuk meningkatkan produktivitas dan menekan biaya produksi lada dibanding memikirkan harga.

"Petani lada Vietnam bisa menjadi contoh, ternyata harga lada di negara tersebut lebih murah dibanding lada Pulau Bangka namun petaninya bisa sejahtera karena mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas lada," katanya.

Ia mengatakan, satu hektare kebun lada di Vietnam mampu berproduksi sebanyak 12 ton dan itu jauh lebih besar dibanding produksi rata-rata petani di Pulau Bangka.

"Makanya saya selalu mendorong petani dalam setiap kesempatan, jangan pikirkan harga tetapi terus tingkatkan produktivitas lada dan tekan biaya produksi untuk bisa untung karena harga berbanding lurus dengan biaya produksi," katanya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018