Bogor, Jawa Barat (Antaranews Babel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumbagsel mengajak media ikut mengedukasi masyarakat terkait fungsi dan capaian kinerja OJK dalam mengawasi industri keuangan.

"Dengan mengedukasi wartawan, media dapat membantu kita memberi pemahaman ke masyarakat terkait peran dan fungsi OJK yang selalu siap menerima pengaduan masyarakat terhadap kinerja industri keuangan," kata Kepala Regional 7 OJK Sumbagsel, Panca Hadi Suryatno, dalam pelatihan media di Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Ia mengatakan saat ini pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan keuangan belum merata, sehingga banyak masyarakat tidak tepat menggunakan uangnya bahkan salah memilih peluang investasi.

Pemerintah menargetkan inklusi keuangan di 2019 sebesar 75 persen. Sedangkan sampai saat ini indeks literasi secara nasional baru mencapai 29,65 persen dan inklusi 68,82 persen.

Oleh karena itu, OJK bekerjasama dengan media untuk mengedukasi masyarakat agar dapat memahami pemanfaatan uang dan tidak salah berinvestasi.

"OJK tidak hanya berperan mengawasi industri keuangan, namun memberi perlindungan konsumen juga dengan mengedukasi dan berkoordinasi dengan lembaga dan terkait," ujarnya.

Selain itu OJK juga mendorong perbankan untuk membentuk agent laku pandai seperti agen brilink (BRI) dan agen46 (BNI) sebagai bagian dari inklusi ke masyarakat termasuk juga ke para pelaku UMKM.

Dan OJK juga berupaya mengenalkan semua produk layanan lembaga keuangan dan perbankan kepada masyarakat termasuk memfasilitasi pelatihan kepada para pelaku UMKM mulai dari sisi pencatatan sederhana dalam usaha pemasaran online, pengemasan produk yang lebih menarik dan sebagainya.

"Kami memiliki tantangan bagaimana meningkatkan pemahaman masyarakat yang belum merata. Disamping itu, kita juga mendorong perbankan melakukan penyaluran kredit yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018