Jakarta (Antaranews Babel) - Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat agar jangan terkecoh dengan adanya upaya pengalihan isu utama yakni isu ekonomi dengan isu yang berkaitan aktivis Ratna Sarumpaet.
"Kita kembali kembali isu utama, jangan kita terkecoh dengan kegiatan yang mengalihkan isu utama kita yaitu isu ekonomi, bagaimana keadaan ekonomi kita sekarang," kata Sandiaga di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis.
Saat ribut-ribut soal kasus hoaks yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, semua mata tertuju ke sana, sementara pada hari Rabu itu nilai tukar rupiah sudah melampaui angka Rp15.000 per dolar AS.
"Kita lupa dolar tembus Rp15.000, terus ada beberapa dorongan untuk menaikan harga bahan bakar minyak karena sudah tidak 'suistanable', tidak bisa ditahan harga bahan bakar minyak," kata Cawapres pasangan Capres Prabowo Subianto ini.
Sementara itu, masyarakat sudah mengeluh karena biaya hidup semakin berat, anggaran negara semakin berat dan dia tidak lihat adanya penghematan yang dilakukan pemerintah.
Apalagi dalam keadaan negara sekarang sering ada bencana seperti ini perlunya fiskal yang bisa digunakan masyarakat di Lombok dan Sulawesi Tengah.
"Nanti ada juga tuntutan apabila ada bencana di daerah lain, agar pemerintah bergerak cepat," kata Sandiaga.
Saat ini juga menjaga, melindungi lapangan kerja jangan sampai ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), saling menjaga agar kebutuhan bahan pokok tidak naik dan harga listrik tidak naik, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Kita kembali kembali isu utama, jangan kita terkecoh dengan kegiatan yang mengalihkan isu utama kita yaitu isu ekonomi, bagaimana keadaan ekonomi kita sekarang," kata Sandiaga di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis.
Saat ribut-ribut soal kasus hoaks yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet, semua mata tertuju ke sana, sementara pada hari Rabu itu nilai tukar rupiah sudah melampaui angka Rp15.000 per dolar AS.
"Kita lupa dolar tembus Rp15.000, terus ada beberapa dorongan untuk menaikan harga bahan bakar minyak karena sudah tidak 'suistanable', tidak bisa ditahan harga bahan bakar minyak," kata Cawapres pasangan Capres Prabowo Subianto ini.
Sementara itu, masyarakat sudah mengeluh karena biaya hidup semakin berat, anggaran negara semakin berat dan dia tidak lihat adanya penghematan yang dilakukan pemerintah.
Apalagi dalam keadaan negara sekarang sering ada bencana seperti ini perlunya fiskal yang bisa digunakan masyarakat di Lombok dan Sulawesi Tengah.
"Nanti ada juga tuntutan apabila ada bencana di daerah lain, agar pemerintah bergerak cepat," kata Sandiaga.
Saat ini juga menjaga, melindungi lapangan kerja jangan sampai ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), saling menjaga agar kebutuhan bahan pokok tidak naik dan harga listrik tidak naik, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018