Jakarta (Antaranews Babel) -  Paguyuban  Peternak Ayam Petelur Kabupaten Ciamis (P2APC) dengan Ketua Paguyuban Haji Kusnaedi atau Akaw mengeluhkan harga pakan  ternak yang harus diimpor, termasuk  jagung kepada calon wakil presiden RI nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno.
     
"Apa yang dirasakan Pak Haji Akaw bukan hanya dirasakan  di Ciamis, tapi seluruh Indonesia merasakan hal yang sama. Ini kebijakan impor memang harus kita revisi," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
     
Dia mengatakan barang yang dapat diproduksi di Tanah Air harus dimaksimalkan untuk kepentingan rakyat Indonesia sebanyak-banyaknya.
       
"Sudah saatnya Indonesia menjadi bangsa yang mandiri. Dapat dibayangkan kalau ekspor Indonesia melimpah dan dolar AS naik, maka negara akan kuat," kata mantan Wagub DKI ini.
       
Cawapres pasangan Prabowo Subianto ini berada di Ciamis dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di Jawa Barat. Setelah satu hari sebelumnya mengunjungi Subang, Majalengka dan Kuningan. Usai dari Ciamis Sandi berkeliling ke Tasikmalaya dan Garut.
     
Sementara itu, Haji Akaw mengeluhkan bukan cuma pakan ayam petelur yang naik tinggi tapi juga DOC (day old chicken) atau anak ayam umur satu hari yang kini seharga Rp9.000. 
     
Padahal peternakan di Ciamis mampu menyerap tenaga kerja sebanyak seribu orang dengan 1,5 juta ekor ayam. Kalau harga pakan ternak bisa Rp3.000, peternak bisa menjual telur Rp15.000 perkilogram.
     
“Saya bingung  kenapa  jagung mesti impor padahal kalau jagung nggak impor, harga jagung bisa murah. Masih banyak lahan yang bisa memperluas penanaman jagung di berbagai selain padi,” kata Haji Akaw. 

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018