Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendata alat keselamatan kapal wisata di Pulau Putri, Ketawai, Sadai dan pelabuhan tradisional, sebagai antisipasi dini kecelakaan yang akan membahayakan keselamatan wisatawan.

"Pendataan ini untuk memastikan jumlah kapal wisata tradisional yang sudah dan belum memiliki alat keselamatan seperti life jacket," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel KA Tajuddin di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, kapal wisata tradisional wajib memiliki alat keselamatan berdasarkan Uu Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan pelayaran kepada wisatawan.

"Mudah-mudahan dalam waktu ini pendataan selesai, sehingga kita dapat mengetahui berapa kebutuhan alat keselamatan yang dibutuhkan pemilik kapal wisata ini," ujarnya.

Menurut dia, dalam mengantisipasi kecelakaan kapal wisata tradisional tersebut, pihaknya akan menyalurkan bantuan alat keselamatan dari Kementerian Perhubungan dalam mempercepat pengembangan pariwisata bahari di daerah itu.

"Kita berharap pelaku usaha ini melapor dan mengajukan permohonan bantuan, guna memudahkan petugas mendata serta menvalidasi calon penerima bantuan alat keselamatan ini," ujarnya.

Kepala KSOP Pangkalbalam Izuar mengatakan, pihaknya juga memantau dan menyosialisasikan keselamatan pelayaran itu kepada pemilik kapal wisata di seluruh objek wisata bahari Pulau Bangka dan Belitung.

"Saat ini masih banyak kapal-kapal wisata yang belum memiliki alat keselamatan, karena ketidaktahuan operator atau pemilik kapal tersebut," katanya.

Menurut dia, keberadaan kapal wisata tersebut sangat penting untuk mendukung pariwisata, karena memudahkan wisatawan menikmati keindahan alam laut dan pulau-pulau kecil di daerah itu.

"Saat ini banyak kapal-kapal nelayan dialihfungsikan menjadi kapal wisata, karena mereka menilai lebih menjanjikan dibandingkan usaha menangkap ikan," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018