Jakarta (Antaranews Babel) - Sean Gelael mengaku penasaran dengan kekuatan kendaraan tim Formula 1 Toro Rosso setelah pebalap 21 tahun itu mendapatkan kesempatan turun pada latihan bebas (FP1) di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Amerika Serikat, Jumat.

Bagi pebalap Indonesia satu-satunya yang turun di ajang Formula 2, mencoba kendaraan Formula 1 Toro Rosso bukan yang pertama. Hanya saja bisa mencoba di GP Amerika merupakan tantangan tersendiri mengingat tahun lalu kurang maksimal

"Pokoknya saya sangat senang mendapat kesempatan ikut FP1 lagi. Tahun lalu saya ikut juga di Austin, tapi kondisinya damp. Tahun ini cuaca lebih dingin dan ada kemungkinan turun hujan," kata Sean dalam keterangan resminya.

Selama musim balap 2018, pebalap tim Pertamina Prema Theodore Racing ini sudah dua kali mencoba kendaraan SRT13 milik Toro Rosso ini yaitu Sirkuit Catalunya, Spanyol, 15-16 Mei yang tujuannya untuk menguji ban Pirelli.

Dalam uji coba di Catalunya, Sean yang menggunakan kendaraan dengan nomor 38 dalam sesi pertama menyelesaikan 50 putaran dengan waktu terbaik satu mejit 21,935 detik dan sesi kedua sebanyak 83 putara dengan catatan waktu terbaik satu menit 20,763 detik.

Setelah Catalunya, Sean menguji kendaraam STR13 di Sirkuit Hongaroring, Hungaria pada 31 Juli dan 1 Agustus. Ada dua sesi yang harus dilalui dan sesi pertama melalap 109 putaran dengan waktu terbaik satu menit 21, 451 detik dan sesi dua dengan 122 putaran dengan waktu terbaik satu menit 19, 046 detik.

Khusus di Austin yang membuat penasaran Sean Gelael adalah pada seri terakhir di Formula1, Suzuka, Jepang, sasis STR13 sangat tangguh di babak kualifikasi. Brendon Hartley start dari posisi 6 dan Pierre Gasly 7. Padahal Suzuka terkenal sebagai sirkuit yang teknikal, butuh mobil dengan aerodinamika bagus.

"Performa Toro Rosso di Suzuka itu benar-benar tangguh dan saya ingin merasakannya juga," kata anak pasangan Ricardo dan Rini Gelael ini.

Apalagi, kata pebalap penyuka musik hip hop ini ada kesamaan pula antara Suzuka dan COTA. Itu terletak pada Sektor 1 di masing-masing trek, di mana keduanya memiliki "Esses" alias tikungan meliuk-liuk beruntun seperti rangkaian beberapa huruf S.

Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018