Pangkalpinang  (Antaranews Babel) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendata jumlah penumpang angkutan udara pascakecelakaan Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Tanjung Kerawang, Jawa Barat.

"Kita belum mendapatkan informasi, apakah jumlah penumpang angkutan udara mengalami penurunan atau tidak setelah kejadian ini," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Babel K.A Tajuddin di Pangkalpinang, Jumat.

Menurut dia jumlah penerbangan maskapai rute Jakarta ke Pangkalpinang atau sebaliknya masih normal yaitu 16 kali penerbangan per hari. 

"Kedatangan dan keberangkatan maskapai penerbangan masih normal, namun untuk jumlah penumpangnya belum diketahui, karena masih tahap pendataan," ujarnya.

Untuk mendapatkan data jumlah penumpang angkutan udara yang akurat, pihaknya bekerja sama dengan pihak bandara dan perusahaan maskapai penerbangan yang beroperasi di daerah ini.

"Kita berkoordinasi dengan air line untuk memberikan data jumlah penumpang dalam beberapa hari ini," katanya.

Menurut dia pendataan ini penting, mengingat Provinsi Kepulauan Babel merupakan salah satu tujuan wisata nasional dan internasional.

"Data ini penting untuk mengetahui sejauh mana pengaruh musibah jatuhnya Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Kerawang beberapa hari lalu," ujarnya.

Pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 tujuan Jakarta -Pangkalpinang hilang kontak sekitar pukul 06.33 WIB. Pesawat ini jatuh di sekitar Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Pesawat naas itu membawa 178 penumpang dewasa, satu anak, dan dua bayi. Awak pesawat terdiri atas dua penerbang dan lima awak kabin.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018