Pangkalpinang  (Antaranews Babel) - Berbagai ikan hias mulai memadati "fish shelter" atau rumah ikan buatan PT Timah Tbk di laut Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai bentuk komitmen perusahaan berplat merah itu untuk melestarikan lingkungan di perairan itu. 

"Sudah banyak ikan yang bermain, termasuk ikan-ikan kategori indikator dan ini artinya mereka sudah merasa nyaman, karena terumbu juga tumbuh bagus," kata Kepala Divisi K3LH PT Timah Tbk Benny Hutahaean di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan hasil pemantauan upaya reklamasi laut oleh PT Timah Tbk yang dilakukan pada 2016 lalu sudah mulai membuahkan hasil. Rumah-rumah ikan buatan berupa fish shelter sudah mulai diserbu ikan-ikan. Selain itu, terumbu karang di sekitar area reklamasi juga sudah mulai tumbuh dengan baik.
(Foto: Humas PT Timah)

"Ratusan ikan sudah bermain di rumah ikan tersebut. Bahkan, hasilnya melebihi ekspektasi karena tampak beberapa telur cumi dan sotong," ujarnya.

Menurut dia pihaknya telah memiliki dokumen reklamasi laut untuk lima wilayah laut di Bangka, dan dua pulau di Kepulauan Riau yaitu Kundur dan Karimun. Yang sudah selesai dilakukan penilaian adalah reklamasi di Kundur dan Karimun dengan nilai 83 persen.

"Di Indonesia, penilaian terhadap reklamasi laut PT Timah, merupakan yang pertama kali dilakukan," katanya.
(Foto: Humas PT Timah)

Benny menambahkan, ada tiga poin penting yang harus dilakukan dalam reklamasi laut sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 1827/2018 lampiran keenam. Yakni, pengelolaan kualitas air laut, pencegahan abrasi atau pendangkalan pantai, dan keanekaragaman hayati. 

"Apa yang dilakukan PT Timah sudah mencakup ketiga poin tersebut. Tujuannya tidak lain untuk menjaga ekosistem laut paska penambangan," ujarnya. 

Menurut dia untuk perawatan rumah buatan ikan dan karang, pihaknya bekerja sama dengan tim dari Universitas Bangka Belitung (UBB). PT Timah memiliki tim selam yang secara berkala membersihkan sedimentasi yang mengendap di rumah ikan. 
(Foto: Humas PT Timah)

"Perawatan kami agendakan setiap tiga bulan. Akan tetapi, jika cuaca sedang buruk, kami tidak akan turun, karena arus di dalam pasti sangat kuat," katanya. 

Perlu diketahui, PT Timah selalu memberikan perhatian khusus untuk reklamasi baik di darat maupun di laut. PT Timah juga kini tengah mengembangkan teknologi ramah lingkungan di setiap proses penambangan yang dilakukannya. 

Teknologi berbasis konsep subsurface mining ini sudah diaplikasikan untuk penambangan darat. Sementara untuk penambangan laut, hingga saat ini PT Timah masih terus melakukan penelitian agar dalam prosesnya bisa meminimalisasi dampak kerusakan ekosistem.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018