"Saya memberikan apresiasi kepada PT Timah Tbk yang merupakan perusahaan tambang milik pemerintah telah melakukan reklamasi di kawasan bekas tambang biji timah di perairan laut," kata Sakti Wahyu Trenggono saat melakukan kunjungan kerja di Bangka, Rabu.
Dia mengakui reklamasi yang dilakukan perusahaan tersebut sebagai wujud kepedulian lingkungan agar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
"Saya akui PT Timah untuk memulihkan lingkungan laut dengan melakukan reklamasi membutuhkan anggaran yang cukup besar, namun menjaga kelestarian laut tetap harus dilakukan," kata dia.
Baca juga: Menteri KKP tegaskan ruang konservasi laut Babel harus dijaga
Baca juga: Menteri Kelautan: lebih 100 ribu kapal beroperasi di laut Indonesia
Sakti Wahyu Trenggono minta perusahaan pengeboran di lepas pantai jumlahnya mencapai ribuan dan diketahui terdapat peralatan yang mestinya harus dibongkar "Dismantle" namun tidak segera dibongkar.
"Seharusnya jika sudah tidak melakukan pengeboran semua peralatan harus segera dibongkar dan dilanjutkan dengan reklamasi," kata dia.
Direktur utama PT Timah Tbk, Achmad Ardianto mengatakan pihaknya melakukan operasi penambangan biji timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau dengan luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) mencapai hampir 500 ribu hektar di darat dan di laut.
"Cadangan biji timah dari kurang lebih 500 ribu hektar itu 80 persen di berada di perairan laut," jelas dia.
Keselamatan lingkungan hidup akibat penambangan diakuinya menjadi tantangan terbesar selain keselamatan kerja.
"Untuk mewujudkan pertambangan timah berwawasan lingkungan, selain dalam melakukan penambangan tidak menggunakan bahan-bahan kimia dan dipastikan reklamasi yang kami lakukan dapat berjalan sesuai yang diharapkan bersama," jelasnya.
Baca juga: Menteri KKP fokus program berbasis ekonomi biru
Baca juga: Pj Gubernur dan Sekda Babel sambut kedatangan Menteri KKP
Berbagai cara melakukan reklamasi baik di laut atau di darat, untuk di laut dengan cara Restocking cumi, dan Restocking kepiting bakau dan jenis reklamasi lain.
Sedangkan di darat, reklamasi dengan menanam ribuan batang bakau bekerjasama dengan Yayasan Ikebana Bangka.