Toboali (Antaranews Babel) - KPU Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai mendata penyandang disabilitas tuna grahita yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 pasal 198 ayat (1) ke dalam daftar pemilih pada Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.
"Pendataan ini kami laksanakan guna menindaklanjuti surat keputusan nomor 1401/PL.02.1-SD/01/KPU/XI/2018 perihal pendaftaran pemilih bagi penyandang disabilitas tuna grahita/mental yang ditujukan kepada Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia," Kata Komisioner KPU Bangka Selatan, Rahmad Nadi di Toboali, Selasa.
Ia mengatakan sampai saat ini sudah ada sebanyak 260 orang pemilih disabilitas yang tersebar di beberapa kecamatan telah berhasil didata oleh KPU Bangka Selatan.
"Dari 260 orang pemilih difabel yang ada di Bangka Selatan, datanya kami dapat dari hasil coklit di lapangan pada bulan maret 2018," katanya.
Ia mengatakan kedepan untuk mendukung proses pendataan pemilih difabel pihak KPU akan berkoordinasi dengan Dinsos Bangka Selatan terkait sinkronasi data.
"Mungkin sifatnya bukan kerjasama, kami hanya koordinasi saja, apakah mereka mempunyai data warga difabilitas atau tidak sehingga kami bisa mencocokan dengan data yang kami punya," katanya.
Ia mengatakan terkait pro kontra hak pilih warga disabilitas pihaknya belum mendapat penjelasan, akan tetapi pemilih yang sudah direkap oleh KPU Bangka Selatan dipastikan bukan gila dan keterbelakangan mental.
"Kami dari KPU Bangka Selatan akan berusaha semaksimal mungkin memfasilitasi setiap orang yang mempunyai hak pilih, maka apabila masih ditemukan pemilih tuna grahita,atau disabilitas lainnya yang belum terdaftar mohon sekiranya masyarakat dapat menyampaikan hal ini kepada kpu, baik melalui pps atau ppk," katanya.
Selain itu, perangkat pemilu yang diperlukan untuk melayani pemilih disabilitas, namun disabilitas itu kan banyak macamnya sehingga kami perlu persiapan dan tindak lanjut beda pula. Untuk itu rencananya hari kamis kami akan konsultasi ke kpu ri, salah satunya terkait pemilih disabilitas ini, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018
"Pendataan ini kami laksanakan guna menindaklanjuti surat keputusan nomor 1401/PL.02.1-SD/01/KPU/XI/2018 perihal pendaftaran pemilih bagi penyandang disabilitas tuna grahita/mental yang ditujukan kepada Ketua KPU/KIP Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia," Kata Komisioner KPU Bangka Selatan, Rahmad Nadi di Toboali, Selasa.
Ia mengatakan sampai saat ini sudah ada sebanyak 260 orang pemilih disabilitas yang tersebar di beberapa kecamatan telah berhasil didata oleh KPU Bangka Selatan.
"Dari 260 orang pemilih difabel yang ada di Bangka Selatan, datanya kami dapat dari hasil coklit di lapangan pada bulan maret 2018," katanya.
Ia mengatakan kedepan untuk mendukung proses pendataan pemilih difabel pihak KPU akan berkoordinasi dengan Dinsos Bangka Selatan terkait sinkronasi data.
"Mungkin sifatnya bukan kerjasama, kami hanya koordinasi saja, apakah mereka mempunyai data warga difabilitas atau tidak sehingga kami bisa mencocokan dengan data yang kami punya," katanya.
Ia mengatakan terkait pro kontra hak pilih warga disabilitas pihaknya belum mendapat penjelasan, akan tetapi pemilih yang sudah direkap oleh KPU Bangka Selatan dipastikan bukan gila dan keterbelakangan mental.
"Kami dari KPU Bangka Selatan akan berusaha semaksimal mungkin memfasilitasi setiap orang yang mempunyai hak pilih, maka apabila masih ditemukan pemilih tuna grahita,atau disabilitas lainnya yang belum terdaftar mohon sekiranya masyarakat dapat menyampaikan hal ini kepada kpu, baik melalui pps atau ppk," katanya.
Selain itu, perangkat pemilu yang diperlukan untuk melayani pemilih disabilitas, namun disabilitas itu kan banyak macamnya sehingga kami perlu persiapan dan tindak lanjut beda pula. Untuk itu rencananya hari kamis kami akan konsultasi ke kpu ri, salah satunya terkait pemilih disabilitas ini, " katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018