Sungailiat (Antaranews Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menarik sebanyak 22 orang mahasiswa peserta kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dari Desa Payabenua, Kecamatan Mendo Barat.

"KKN-PPM sudah dilaksanakan dengan berbagai kegiatan di bidang sosial kemasyarakatan yang dapat ditindaklanjuti Pemerintah Kabupaten Bangka," kata Perwakilan Direktorat Pengabdian Masyarakat KKN-PPM UGM Yogyakarta, Amir Rusi di Sungailiat, Jumat.

Dia mengatakan ada hal menarik yang bisa ditindaklanjuti diantaranya masalah pernikahan dini, penemuan napza terbaru berupa obat batuk Komix dicampur minuman stamina Krating Daeng yang menjadi minuman seperti narkoba.

Menurut dia hal ini perlu penangganan yang bisa dilakukan dengan pendekatan agama supaya mereka sadar, jika masalah napza itu dibiarkan akan menyebabkan anak-anak tidak mau sekolah dan malas hingga berakhir dengan pernikahan dini.

"Disisi lain terdapat sumber daya perikanan yang bisa dikelola mulai dari budi daya kepiting hingga pemasaran lokal dan keluar daerah didukung pengemasan yang baik dari industri rumah tangga," katanya.

Sementara, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Politik, Restunemi, mengatakan Pemerintah Kabupaten Bangka berterimakasih kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM yang telah memilih Kabupaten Bangka sebagai tempat KKN-PPM.

"Pihak kecamatan dan organisasi perangkat daerah diharapkan dapat menindaklanjuti hasil KKN-PPM UGM dari Fakultas Kedokteran ini," kata Restunemi.

Dikatakannya, masalah Stunting (masalah gizi) memang banyak di Kecamatan Mendo Barat begitu juga dengan pernikahan dini, sehingga harus segera ditindaklanjuti oleh instansi terkait di Bangka.

Informasi napza baru berupa campuran obat batuk dan minuman penambah stamina, mungkin diketahui melalui kemajuan internet dengan mudah dibuat dan ditiru masyarakat.

"Secara gizi daerah Desa Payabenua bagus karena banyak ikan, kepiting yang memiliki protein tinggi hanya saja masalah sosial masih terjadi di daerah ini," katanya.

Ditambahkannya dalam hal ini tokoh masyarakat, tokoh agama akan berperan penting untuk memberi arahan untuk perubahan, karena omongannya lebih didengarkan masyarakat. ***

Pewarta: Dwi HP

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018