Manggar, Babel (Antaranews Babel) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memelihara seekor buaya dengan panjang dua meter dan berat 170 kilogram untuk daya tarik wisatawan yang berkunjung ke "Negeri Laskar Pelangi" itu.

"Buaya ini awalnya kami pelihara di Objek Wisata Unik Ngenjungak (OWUN) atau kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, sekarang kami pindahkan ke Wisata Alam Wangi Hijau di Kecamatan Dendang," kata Kepala Disbudpar Belitung Timur, Evi Nardi di Manggar, Jumat.

Ia menjelaskan, awalnya buaya tersebut muncul masih berukuran 40 centi meter kemudian kami pelihara dan sekarang sudah berukuran dua meter.

"Buaya itu ternyata menjadi daya tarik setiap wisatawan berkunjung ke daerah ini, maka kami pelihara terus sebagai ikon wisata dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan," ujarnya.

Menurut dia, setiap wisatawan berkunjung ke daerah itu selalu mampir ke kandang buaya memberi makan dan kerap juga wisatawan berinteraksi dengan binatang tersebut karena sudah jinak.

"Buaya itu kami beri nama "bon-bon", wisatawan sudah tidak asing lagi dengan nama tersebut dan selalu mampir melihat dan memberi makan," ujarnya.

Sekarang buaya tersebut, kata dia, dipindahkan ke lokasi yang lebih asri atau kembali ke habitatnya agar lebih leluasa bergerak karena ukurannya sudah cukup besar.

"Buaya ini mampu memberikan daya tarik wisatawan, setiap hari ada ratusan wisatawan berkunjung ke kebun binatang mini yang dihuni buaya jinak itu hanya sekadar untuk melihatnya," ujarnya.

Evi membantah dipindahnya buaya itu ke tempat yang baru karena tidak sanggup lagi memberi makan mengingat ukurannya sudah terlalu besar.

"Itu tidak benar karena selama ini yang memberi makan buaya itu adalah para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2018