Pangkalpinang (ANTARA) - BPBD Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan larangan bagi anak-anak bermain dan mandi di kawasan banjir rob, guna mencegah serangan buaya dan hewan berbahaya lainnya.
"Kita telah mengeluarkan peringatan agar orang tua mengawasi dan tidak membiarkan anak-anaknya bermain di banjir rob," kata Plt Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kota Pangkalpinang Reza Alfaringgi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan saat ini beberapa titik seperti Kampung Opas, Pasir Putih dan Kelurahan Gedung Nasional Kota Pangkalpinang sudah beberapa kali terjadi banjir dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa, karena air pasang laut mencapai 3,2 meter.
"Kami beberapa kali menemukan banyak anak-anak yang bermain dan mandi-mandi di banjir rob dan ini cukup berbahaya dan berpotensi terjadi serangan hewan berbahaya seperti buaya dan ular," ujarnya.
Ia mengaku sudah beberapa kali mengingat para orang tua dan anak-anak di pesisir dan bantaran sungai ini untuk tidak beraktivitas di luar rumah disaat banjir rob ini.
Baca juga: BPBD Pangkalpinang gencarkan patroli antisipasi banjir rob
"Ini cukup membahayakan, apalagi buaya dan ular ini sering muncul dan masuk ke pemukiman warga jika terjadi banjir rob," katanya.
Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa mengatakan konflik antara masyarakat dengan buaya di Kepulauan Babel mengalami peningkatan, sebagai dampak kerusakan lingkungan habitat buaya tersebut.
"Konflik antara orang dengan buaya banyak terjadi di daerah-daerah rawan banjir selama musim hujan, dimana disaat banjir buaya masuk ke pemukiman dan menyerang warga korban banjir tersebut," katanya.