Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama Januari hingga akhir Juni 2025 telah menangani sebanyak 61 kejadian bencana alam, sebagai dampak perubahan cuaca ekstrem di daerah itu.
"Pada tahun ini bencana alam banyak terjadi di Kota Pangkalpinang," kata Plt Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Ari Primajaya di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menjelaskan, sepanjang tahun ini telah terjadi 61 bencana di 38 titik lokasi. Kota Pangkalpinang menjadi wilayah terdampak tertinggi dengan jumlah bencana sebanyak 10 kejadian, lalu Kabupaten Belitung delapan kejadian, Belitung Timur tujuh kejadian, Bangka Barat enam kejadian, Bangka Tengah enam kejadian, dan Bangka Selatan satu kali kejadian bencana.
"Hingga akhir Juni tahun ini hanya Kabupaten Bangka yang nihil bencana alam," katanya.
Ia menyatakan, bencana alam yang terjadi pada tahun ini didominasi banjir yaitu sebanyak 30 kejadian, angin puting beliung, angin kencang 23 kejadian, kebakaran hutan dan lahan delapan kejadian.
"Dampak kerusakan akibat bencana ini meliputi 866 bangunan rusak dengan rincian 781 rusak ringan, 40 sedang, dan 45 rusak berat, 12 fasilitas umum rusak dan 9,16 hektare lahan terdampak karhutla," katanya.
Menurut dia, meski frekuensi bencana tinggi, namun korban jiwa berhasil dihindari.
"Pada tahun ini, terdapat satu luka ringan dan dua luka sedang, dengan total warga terdampak mencapai 1.347 kepala keluarga atau 3.995 jiwa," katanya.